tag:blogger.com,1999:blog-73123366909376094642024-03-13T02:48:51.971-07:001001 Kisah1001 Kisah TauladanDwi Asmarahttp://www.blogger.com/profile/00039073771531798899noreply@blogger.comBlogger92125tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-39240016276117470122015-10-31T20:07:00.003-07:002015-10-31T20:07:38.908-07:00Kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2LluPV9UHU7wb7eum2bPTv-MKF07UxeqANZEljFAObhImMgus_z6C-32hnWSSpazvnGC14N1BvkDE1KdVmIfplHvMLgzJBSrJ6T5o37VjniMJJa1ucvJJSCB29FFv7ZpYGvEON2R05xmi/s1600/kabah34.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2LluPV9UHU7wb7eum2bPTv-MKF07UxeqANZEljFAObhImMgus_z6C-32hnWSSpazvnGC14N1BvkDE1KdVmIfplHvMLgzJBSrJ6T5o37VjniMJJa1ucvJJSCB29FFv7ZpYGvEON2R05xmi/s1600/kabah34.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Azar (ayah Nabi Ibrahim) hidup di negeri Babil; Irak, ia membuat patung dan menjualnya kepada orang-orang agar mereka menyembahnya. Ia memiliki seorang anak yang masih kecil bernama Ibrahim yang Allah karuniakan kepada sang anak tersebut hikmah dan kecerdasan sejak kecil. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelumnya, dan Kami mengetahui (keadaan)nya.” (QS. Al Anbiyaa’: 51)<br />
<br />
Saat usianya semakin dewasa, mulailah ia memikirkan siapakah Tuhan yang berhak disembah, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan petunjuk kepadanya sehingga dia dapat mengenal Allah, Tuhannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menjadikannya sebagai Nabi dan Rasul kepada kaumnya untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya; mengeluarkan mereka dari menyembah patung dan berhala menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menurunkan suhuf (lembaran) kepada Nabi Ibrahim yang di dalamnya terdapat adab, nasihat, dan hukum-hukum agar beliau menunjuki kaumnya, mengajarkan kepada mereka dasar-dasar agama, serta menasihati mereka untuk taat kepada Allah, Tuhan mereka, mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, dan menjauhi segala perbuatan yang bertentangan dengan akhlak yang mulia.<br />
<br />
Saat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pulang ke rumahnya, ia menemui ayahnya dan berkata, “Wahai ayahku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?–Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.–Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah setan. Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.–Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, sehingga kamu menjadi kawan bagi setan.” (QS. Maryam: 42-45)<br />
<br />
Namun ayahnya menolak ajakan anaknya, yaitu Ibrahim ‘alaihissalam. Sambil marah ia berkata, “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama”. (QS. Maryam: 46)<br />
<br />
Tetapi Nabi Ibrahim bersabar menghadapi sikap keras ayahnya, bahkan membalasnya dengan sikap sayang dan berbakti, ia berkata, “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.—Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”. (QS. Maryam: 47-48)<br />
<br />
<b>DAKWAH NABI IBRAHIM KEPADA PENDUDUK HIRAN DAN BABIL</b><br />
<br />
Di zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam orang-orang menyembah bintang-bintang dan patung-patung.<br />
<br />
Yang menyembah bintang-bintang adalah penduduk Hiran, sedangkan yang menyembah patung adalah penduduk Babil.<br />
<br />
<b>NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM BERDAKWAH KEPADA PENDUDUK HIRAN</b><br />
<br />
Penduduk Hiran adalah para penyembah bintang-bintang. Beliau mengajak kaumnya berpikir memperhatikan benda-benda langit; apa pantas benda-benda tersebut disembah. Disebutkan kisahnya dalam Alquran sbb:<br />
<br />
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang dia berkata, “Ini(kah) Tuhanku?” Tetapi ketika bintang itu tenggelam dia berkata, “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”<br />
<br />
Kemudian ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, “Ini(kah) Tuhanku?” Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata, “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.”<br />
<br />
Kemudian ketika ia melihat matahari terbit, dia berkata, “Ini(kah) Tuhanku?”, ini yang lebih besar.” Maka ketika matahari itu terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (QS. Al An’aam: 75-80)<br />
<br />
Di beberapa ayat tersebut Nabi Ibrahim mengajak kaumnya berpikir jernih tentang kelayakan menyembah hayaakil (benda-benda langit). Setelah menjelaskan kepada kaumnya tentang batilnya menyembah benda-benda langit ini, Nabi Ibrahim berkata,<br />
<br />
“Wahai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.–Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. Al An’aam: 78-79)<br />
<br />
Demikianlah ajaran Nabi Ibrahim, ajarannya adalah ajaran para nabi dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad shallalllahu ‘alaihi wa sallam, yaitu tauhid (beribadah hanya kepada Allah dan meniadakan sesembahan selain-Nya). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />
<br />
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang kamu sembah.” (QS. Fushshilat: 37)<br />
<br />
<b>NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM BERDAKWAH KEPADA PENDUDUK BABIL</b><br />
<br />
Penduduk Babil adalah penduduk yang menyembah patung-patung.<br />
<br />
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam juga keluar menuju tempat peribadatan kaumnya untuk mengajak kaumnya menyembah Allah, saat sampai di sana, Beliau mendapatkan kaumnya sedang tekun menyembah patung yang banyak jumlahnya, mereka menyembahnya, merendahkan diri di hadapannya serta meminta dipenuhi kebutuhan mereka kepadanya, maka Nabi Ibrahim tampil dan berkata,<br />
<br />
“Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?” (QS. Al Anbiya’: 52)<br />
<br />
Kaumnya menjawab, “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya.” (QS. Al Anbiya’: 53)<br />
<br />
Demikianlah kaumnya, mereka tidak memiliki alasan terhadap perbuatan mereka selain mengikuti nenek-moyang mereka yang sesat.<br />
<br />
Ibrahim berkata lagi, “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al Anbiyaa’: 54)<br />
<br />
Kaumnya menjawab, “Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?” (QS. Al Anbiyaa’ : 55)<br />
<br />
Ibrahim menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu.” (QS. Al Anbiyaa’: 56)<br />
<br />
Ketika Nabi Ibrahim ‘alaihissalam melihat kaumnya tetap kokoh di atas penyembahan kepada patung, maka Beliau memikirkan bagaimana caranya menghancurkan patung-patung itu agar mereka mau berpikir.<br />
<br />
Abu Ishaq mengatakan dari Abul Ahwash dari Abdullah, ia berkata,<br />
<br />
“Ketika kaum Nabi Ibrahim keluar menuju tempat mereka berhari raya, kaumnya –ada yang mengatakan “bapaknya”- melewati Nabi Ibrahim sambil berkata, “Wahai Ibrahim, mengapa kamu tidak ikut bersama kami?” Ibrahim menjawab, “Sesungguhnya aku sedang sakit dari kemarin,” Nabi Ibrahim pun melanjutkan kata-katanya, “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.” Maka salah seorang di antara kaumnya ada yang mendengar kata-kata itu.<br />
<br />
Dengan diam-diam Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pergi menuju ke tempat patung-patung itu berada, saat melihat di hadapan patung-patung itu banyak makanan, maka Ibrahim mengejek patung-patung itu dengan berkata, “Mengapa kalian tidak makan dan mengapa kalian tidak bicara-bicara?”<br />
<br />
Segeralah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala hingga terpotong-potong menggunakan kapaknya, kecuali berhala yang paling besar.<br />
<br />
Menurut sejarah, Nabi Ibrahim menaruh kapaknya (yang digunakan untuk menghancurkan patung-patung) di tangan patung yang paling besar, agar kaumnya mengira bahwa patung inilah yang menghancurkannya dan ia tidak rela ada yang menyembah selainnya.<br />
<br />
Ketika kaumnya kembali mendatangi tempat patung yang mereka sembah dan melihat apa yang QSadi,<br />
<br />
Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim.”(QS. Al Anbiyaa’ : 59)<br />
<br />
Salah seorang di antara mereka berkata, “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS. Al Anbiyaa’ : 60)<br />
<br />
Kaumnya berkata, “Bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak, agar mereka menyaksikan”. (QS. Al Anbiyaa’ : 61)<br />
<br />
Nabi Ibrahim pun dihadapkan kepada mereka dan disidang, “Apakah kamu yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?” (QS. Al Anbiyaa’: 62)<br />
<br />
Ibrahim menjawab, “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara”. (QS. Al Anbiyaa’ : 63)<br />
<br />
Maksud perkataan Nabi Ibrahim adalah agar kaumnya mau berpikir, bahwa patung adalah benda mati yang tidak dapat berbicara sehingga tidak pantas disembah tanpa perlu dijelaskan lagi oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.<br />
<br />
Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya“, (QS. Al Anbiyaa’: 64) Yakni karena meninggalkan patung-patung itu tanpa dijaga.<br />
<br />
Kepala mereka pun menjadi tertunduk, setelah itu mereka berkata kepada Ibrahim:<br />
<br />
“Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara.” (QS. Al Anbiyaa’ : 65)<br />
<br />
Maksudnya, “Mengapa kamu suruh kami bertanya kepada patung-patung itu, sedangkan kamu tahu bahwa mereka tidak bisa bicara.”<br />
<br />
Ketika itulah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berkata,<br />
<br />
“Maka mengapa kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak memberi bahaya kepada kamu?” (QS. Al Anbiyaa’: 66)<br />
<br />
“Ah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?” ( QS. Al Anbiyaa’ : 67)<br />
<br />
Inilah jihad pertama para nabi, yaitu jihadul ‘ilmi wa iqaamatul hujjah (berdakwah dan menegakkan hujjah) sehingga tidak ada alasan lagi bagi mereka di hadapan Allah nanti.<br />
<br />
Ketika kebenaran Nabi Ibrahim telah tampak dan alasan mereka kalah, mereka beralih kepada cara yang lain, yaitu menggunakan “kekerasan” karena Ibrahim telah menghancurkan patung mereka dan menghina sesembahan mereka. Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.” (QS. Al Anbiyaa’: 68)<br />
<br />
Maka kaumnya pun mengumpulkan banyak kayu bakar, sampai-sampai ada wanita yang sakit bernadzar, kalau seandainya sakitnya sembuh ia akan ikut mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Ibrahim.<br />
<br />
Mereka meletakkan kayu bakar itu dalam sebuah parit dan menyalakan api di dalamnya hingga menyala besar, lalu mereka meletakkan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam sebuah wadah manjeniq (alat pelempar) atas usulan seorang dari daerah Akraad-Persia (Syu’aib Al Jabay berkata, “Namanya adalah Haizan”, Allah pun menenggelamkan Haizan ke dalam bumi dan ia tetap berada di dalamnya hingga hari kiamat), setelah itu dilemparlah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam keadaan terikat dari manjenik itu ke dalam api. Saat itu Nabi Ibrahim berkata,<br />
<br />
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ<br />
<br />
“Cukup bagiku Allah, dan Dialah sebaik-baik Pelindung.” (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Bukhari)<br />
<br />
Maka Allah Ta’ala pun menyelamatkan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dengan menjadikan api itu dingin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Wahai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim,“ (QS. Al Anbiyaa’ :69)<br />
<br />
Ibnu Abbas dan Abul ‘Aliyah berkata, “Kalau seandainya Allah tidak berfirman “Dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” tentu dinginnya api tersebut akan menyakiti Ibrahim.<br />
<br />
Ketika itu ada binatang yang ikut membantu meniupkan api untuk membakar Nabi Ibrahim, yaitu wazagh (cicak atau tokek) (berdasarkan hadis riwayat Bukhari).<br />
<br />
Oleh karena itulah, mengapa Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam menyuruh untuk membunuh cicak, dan menjelaskan bahwa membunuhnya sekali pukul akan mendapatkan seratus kebaikan, jika dua kali pukul, pahalanya berkurang dst. (berdasarkan hadis riwayat Muslim). Wallahu a’lam<br />
<br />
Setelah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam selamat dari pembakaran, maka beliau berdakwah kepada Raja negeri tersebut (Babil), yaitu Namrud.<br />
<br />
<b>DEBAT ANTARA NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM DENGAN NAMRUD, RAJA YANG MENGAKU TUHAN</b><br />
<br />
Dahulu raja dunia bagian Timur dan Barat ada empat; dua orang mukmin dan dua orang lagi kafir. Dua orang raja yang mukmin adalah Raja Dzulqarnain dan Sulaiman, sedangkan dua raja yang kafir adalah Namrud dan Bukhtanashhir.<br />
<br />
Di antara dua raja kafir tersebut, yang didebat oleh Ibrahim ‘alaihissalam adalah Namrud seorang raja Babil.<br />
<br />
Nabi Ibrahim berdakwah kepada Raja Namrud karena dia mengaku dirinya sebagai Tuhan (ada yang mengatakan bahwa ia berkuasa ketika itu selama 400 tahun).<br />
<br />
Berikut ini kisahnya dalam Alquran:<br />
<br />
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan. Ketika Ibrahim mengatakan, “Tuhanku adalah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata, “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah dia dari Barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 258)<br />
<br />
Pada ayat di atas Namrud meminta Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menunjukkan bukti keberadaan Allah Ta’ala, maka Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berkata, “Tuhanku adalah yang mampu menghidupkan dan mematikan,” yakni bukti keberadaan Allah Ta’ala adalah adanya sesuatu dan hilangnya sesuatu setelah adanya, karena sudah pasti setiap yang ada pasti ada yang mengadakannya, Dialah Allah Ta’ala Tuhan alam semesta.<br />
<br />
Namrud pun menjawab, “Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan”, maksud menghidupkan adalah dengan membiarkan hidup atau tidak jadi dibunuh orang yang harus dibunuh. Sedangkan maksudnya bisa mematikan adalah dengan membunuh seeorang.<br />
<br />
Kata-kata ini sebenarnya dia ucapkan hanya untuk membantah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan untuk membenarkan dakwaannya “mengaku tuhan” padahal jawaban ini sangat lemah sekali.<br />
<br />
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam kemudian mengatakan, “Sesungguhnya Allah yang menerbitkan matahari dari Timur maka terbitkanlah dari Barat!” Ketika itu diamlah si thaaghut ini dan tidak bisa menjawab apa-apa.<br />
<br />
<b>HIJRAHNYA NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM</b><br />
<br />
Untuk selanjutnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam memutuskan berhijrah dari negeri tersebut, melihat karena tidak ada yang beriman selain istrinya Sarah dan putera saudaranya, yaitu Luth ‘alaihissalam, maka ia pun berhijrah dari satu tempat ke tempat yang lain hingga sampai di Palestina. Di sanalah beliau tinggal beberapa lama, beribadah kepada Allah dan megajak manusia untuk beribadah kepada Allah.<br />
<br />
Setelah berlalu beberapa tahun, maka negeri tersebut ditimpa kemarau panjang, hingga mendesak Nabi Ibrahim ‘alaihissalam untuk hijrah ke Mesir. Ketika itu, di Mesir ada seorang raja yang kejam namun suka kepada wanita, ia memiliki beberapa pembantu yang membantunya untuk memperoleh apa yang ia inginkan.<br />
<br />
Para pembantunya berdiri di pinggiran negeri untuk memberitahukan kepada raja wanita-wanita cantik yang datang ke Mesir. Saat mereka melihat Sarah, dimana ia adalah wanita yang sangat cantik, maka mereka menyampaikan kepada raja dan memberitahukan kepadanya bahwa bersamanya ada seorang laki-laki, maka raja pun mengeluarkan perintahnya untuk membawa laki-laki itu.<br />
<br />
Tidak beberapa lama, beberapa tentara datang dan membawa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam kepada raja. Ketika tiba di hadapannya, maka raja bertanya kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tentang wanita yang bersamanya, lalu Nabi Ibrahim menjawab, “Ia adalah saudarinya.” Rajanya berkata, “Bawalah ia ke hadapanku.” Maka Nabi Ibrahim pergi menemui Sarah dan memberitahukan kepadanya apa yang disampaikannya kepada raja dan perkatannya, bahwa Sarah adalah saudarinya.<br />
<br />
Lalu Sarah pun pergi ke istana. Ketika raja melihatnya, maka raja terpesona melihat kecantikannya dan langsung berdiri menghampirinya, tetapi Sarah berkata, “Saya ingin shalat dan berwudhu (dahulu).” Maka raja pun mengizinkannya. Lalu Sarah berwudhu dan shalat, setelah itu ia berdoa, “Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa aku beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu, dan aku menjaga kehormatanku selain kepada suamiku, maka janganlah engkau berikan kekuasaan kepada orang kafir ini.” Maka Allah mengabulkan permohonannya, menjaganya dan memeliharanya. Sehingga setiap kali, raja ingin memegangnya, maka tangannya tergenggam atau tercekik, hingga raja pun meminta Sarah agar berdoa kepada Allah agar tangannya terbuka dan raja tidak akan menimpakan bahaya apa-apa kepadanya. Kejadian ini berulang sampai tiga kali.<br />
<br />
Saat raja mengetahui, bahwa ia ternyata tidak berkuasa kepadanya, maka raja memanggil sebagian pembatunya dan berkata kepada mereka, “Kalian tidak membawaku seorang manusia, bahkan membawa kepadaku seorang setan.” Lalu ia memerintahkan para pembantunya untuk memberikan Hajar kepadanya untuk menjadi pelayannya. (Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ahmad dan Bukhari).<br />
<br />
Maka Sarah pun kembali kepada suaminya tanpa diganggu sedikit pun oleh raja, lalu Sarah mendapatkan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam keadaan shalat. Saat Sarah sampai, maka Nabi Ibrahim ‘alaihissalam melihatnya dan bertanya kepadanya tentang hal yang terjadi? Sarah pun menjelaskan, bahwa Allah menolak tipu daya raja itu kepadanya dan memberikan kepadanya seorang budak bernama Hajar untuk melayaninya.<br />
<br />
Setelah beberapa lama, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam kembali ke Palestina. Di tengah perjalanan, putera saudaranya, yaitu Luth ‘alaihissalam meminta izin kepadanya untuk pergi ke negeri Sadum untuk mengajak penduduknya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meninggalkan perbuatan keji yang selama ini mereka lakukan, maka Nabi Ibrahim memberinya sebagian binatang ternak dan harta, dan ia melanjutkan perjalanannya bersama keluarganya ke Palestina hingga tiba di sana, dan di sana Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tinggal beberapa lama.<br />
<br />
<b>NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM MEMINTA KEPADA ALLAH AGAR DITUNJUKKAN BAGAIMANA DIA MENGHIDUPKAN ORANG YANG MATI</b><br />
<br />
Suatu hari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam meminta kepada Allah, agar Dia memperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan orang-orang yang telah mati. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala di surat Al Baqarah: 260:<br />
<br />
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman, “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab, “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).” Allah berfirman, “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman), “Lalu letakkan di atas setiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana.”<br />
<br />
Maka Nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu, beliau menyembelih empat ekor burung dan meletakkan bagian-bagian badannya di atas beberapa bukit, lalu beliau kembali ke tempat semula sambil berdiri menghadap ke arah bukit dan memanggil burung-burung yang telah disembelih dan dipisah-pisah badannya itu, tiba-tiba burung itu hidup kembali dan datang kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.<br />
<br />
<b>KELAHIRAN NABI ISMAIL</b><br />
<br />
Sarah adalah istri Nabi Ibrahim yang mandul, ia mengetahui keadaan suaminya yang merindukan keturunan yang baik, maka Sarah memberikan pembantunya Hajar agar dinikahinya dengan harapan Allah mengaruniakan daripadanya keturunan yang saleh. Maka Nabi Ibrahim menikahi Hajar dan lahirlah daripadanya Nabi Ismail, sehingga Nabi Ibrahim sangat berbahagia sekali karena telah lama menunggu kedatangannya.<br />
<br />
Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim membawa istrinya Hajar dan anaknya (Nabi Ismail) ke Mekah. Setelah sampai di sana, Nabi Ibrahim meninggalkannya sambil berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)<br />
<br />
Kemudian Nabi Ibrahim kembali ke istrinya, yaitu Sarah.<br />
<br />
<b>TAMU NABI IBRAHIM YANG TERDIRI DARI PARA MALAIKAT</b><br />
<br />
Suatu hari, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam kedatangan tamu yang terdiri dari para malaikat dalam bentuk manusia, maka Nabi Ibrahim segera berdiri dan menyembelih untuk mereka seekor anak sapi yang gemuk lalu memanggangnya, kemudian menghidangkannya kepada mereka, tetapi mereka tidak mau makan, karena para malaikat tidak makan dan minum.<br />
<br />
Ketika itulah, para malaikat memberitahukan bahwa mereka bukan manusia, bahkan sebagai malaikat yang datang untuk menimpakan azab kepada penduduk Sadum, karena mereka tidak mengikuti ajakan Nabi mereka, yaitu Luth ‘alaihissalam.<br />
<br />
Para malaikat juga memberikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim tentang kelahiran anaknya dari istrinya Sarah, yaitu Ishaq. Padahal Sarah seorang yang mandul dan sudah tua, sedangkan suaminya juga sudah tua, lalu para malaikat memberitahukan bahwa yang demikian adalah ketetapan Allah, para malaikat berkata,<br />
<br />
“Para malaikat itu berkata, “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, wahai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (Terj. Hud: 73)<br />
<br />
<b>KISAH PENYEMBELIHAN NABI ISMAIL</b><br />
<br />
Suatu hari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bermimpi menyembelih anaknya, lalu beliau memberitahukan mimpinya itu kepada anaknya. Hal ini merupakan ujian Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Meskipun ujian ini begitu berat, namun Nabi Ismail siap memikulnya karena taat kepada Allah, dan saat masing-masing bersiap-siap menjalankan perintah Allah, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam juga sudah membaringkan Nabi Ismail dan telah mengambil pisau untuk menyembelihnya. Tetapi saat hendak menyembelihnya, angin segar pun datang, malaikat Jibril datang membawa kambing yang besar untuk menebus Nabi Ismail. Untuk selanjutnya, peristiwa itu dijadikan sandaran dalam pensyariatan kurban pada hari raya Idul Adh-ha.<br />
<br />
<b>KUNJUNGAN NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM KE MEKAH</b><br />
<br />
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pergi ke Mekah untuk melihat kondisi Hajar dan anaknya, Ismail. Dalam salah satu kunjungan, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam meminta anaknya membantunya dalam meninggikan pondasi baitullah yang diperintahkan Allah Ta’ala untuk dibangunkan, lalu Nabi Ismail setuju.<br />
<br />
Keduanya pun mengangkut batu sehingga selesailah pembangunannya. Setelah selesai, keduanya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Dia menerima amal mereka berdua. Keduanya berkata,<br />
<br />
“Ya Tuhan Kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.–Ya Tuhan Kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji Kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 127-128)<br />
<br />
Maka Allah mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihimas salam, Dia memberikan berkah kepada ka’bah dan menjadikannya kiblat bagi kaum muslim di setiap tempat dan setiap waktu.<br />
<br />
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam memiliki ajaran yang lurus dan syariat yang mulia, dimana kita diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengikutinya, Dia berfirman, “Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. Ali Imran: 95)<br />
<br />
Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan isra’-mi’raj, maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjumpai Nabi Ibrahim ‘alaihissalam di langit ketujuh dengan menyandarkan punggungnya ke Baitul ma’mur yang seharinya dimasuki oleh 70.000 malaikat untuk beribadah dan berthawaf di situ. Setelah itu mereka keluar dan tidak kembali lagi.<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai Nabi Ibrahim dan menjadikannya sebagai kekasih-Nya (lihat QS. An Nisaa’: 125).<br />
<br />
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah manusia yang pertama kali diberi pakaian pada hari Kiamat (Muttafaq ‘alaih). Saat itu, manusia dalam keadaan telanjang, lalu Nabi Ibrahim ‘alaihissalam diberi pakaian sebagai penghormatan kepadanya. Setelah itu para nabi setelahnya dan manusia setelahnya.<br />
<br />
Dalam Alquran Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, Dia berfirman,<br />
<br />
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),— (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.–Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.–Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif,” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan. (QS. An Nahl: 120-123)<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga melebihkan beliau di dunia dan di akhirat, Dia menjadikan para nabi dari keturunannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al ‘Ankabut: 27)<br />
<br />
Beliau termasuk para rasul ulul ‘azmi, bahkan beliau adalah rasul yang paling utama setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, kita diperintahkan bershalawat kepadanya dalam tasyhhud.<br />
<br />
Selesai dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.<br />
<br />
Oleh: Marwan bin Musa<br />
<br />
Maraaji’:<br />
<br />
Alquranul Karim<br />
Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs www.islam.aljayyash.net)<br />
Shahih Qashashil Anbi<br />
Artikel www.KisahMuslim.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-88970257338897435742015-10-31T19:01:00.000-07:002015-10-31T19:01:30.586-07:00Kisah Nabi Shalih 'Alaihissalam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Lg2os0de1V56RX4Jlf1dvKL7fC6qnXQ92pV3B4p8pvxpu8dQLROVm2o5yXgkMRLVL4xr3G5DnGlSKW1i09jwaIBBb0NMMT4BjAyWzi1jtkGgL1-QRRPcEDLMdiDbq5QG4X3_6W6ezR_x/s1600/nabi-ibrahim-teladan-e1442461064570.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Lg2os0de1V56RX4Jlf1dvKL7fC6qnXQ92pV3B4p8pvxpu8dQLROVm2o5yXgkMRLVL4xr3G5DnGlSKW1i09jwaIBBb0NMMT4BjAyWzi1jtkGgL1-QRRPcEDLMdiDbq5QG4X3_6W6ezR_x/s1600/nabi-ibrahim-teladan-e1442461064570.jpg" /></a></div>
<br />
Di daerah Hijr yang terletak antara Hizaj dan Syam, dimana tempat tersebut sekarang disebut “Madaa’in Shalih” ada sebuah kabilah yang tinggal, namanya kabilah Tsamud. Nenek moyang mereka nasabnya sampai kepada Saam bin Nuh.<br />
<br />
Kehidupan mereka makmur, mereka memahat gunung dan menjadikannya sebagai rumah. Mereka menempati rumah itu di musim dingin untuk melindungi mereka dari hujan dan angin kencang. Mereka juga membuat istana pada tanah-tanah yang datar yang mereka tempati di musim panas. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniakan kepada mereka nikmat yang begitu banyak, Dia memberikan kepada mereka tanah yang subur, air tawar yang melimpah, kebun-kebun yang banyak, tanaman-tanaman, dan buah-buahan. Akan tetapi, mereka membalas nikmat tersebut dengan sikap ingkar, mereka kafir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan tidak menyembah-Nya, yang mereka sembah malah patung dan menjadikannya sebagai sekutu bagi Allah. Kepada patung-patung itu, mereka berdoa, mempersembahkan korban, dan memberikan sikap tadharru’ (perendahan diri) kepadanya.<br />
<br />
Maka Allah ingin memberi mereka hidayah dengan mengutus seorang nabi di antara mereka, yaitu Nabi Shalih ‘alaihissalam. Ia adalah seorang yang mulia, bertakwa dan dicintai di kalangan mereka.<br />
<br />
Mulailah Nabi Shalih ‘alaihissalam mengajak mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meninggalkan menyembah patung-patung, ia berkata kepada mereka, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia.” (Al A’raaf: 73)<br />
<br />
Tetapi kaumnya malah mengatakan, “Wahai Shalih, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.” (QS. Huud: 62-63)<br />
<br />
Meskipun begitu, Nabi Shalih ‘alaihissalam tidak membalas ejekan mereka dan tetap terus mendakwahi mereka. Beliau mengingatkan mereka dengan peristiwa yang menimpa umat-umat sebelum mereka berupa pembinasaan yang disebabkan kekafiran dan sikap keras mereka. Beliau berkata, “Dan ingatlah olehmu di waktu Allah menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) setelah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” (QS. Al A’raaf: 74)<br />
<br />
Nabi Shalih ‘alaihissalam juga mengingatkan nikmat-nikmat Allah kepada mereka, “Apakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman,–Di dalam kebun-kebun serta mata air,–Dan tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.–Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin;–Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;–Dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas, — Yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan“. (QS. Asy Syu’ara: 146-152)<br />
<br />
Selanjutnya beliau menerangkan kepada mereka jalan yang lurus, yaitu beribadah hanya beribadah kepada Allah, dan bahwa sekiranya mereka mau meminta ampun dan bertaubat kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuni dan menerima taubat mereka, Beliau berkata, “”Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya, sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Huud: 61)<br />
<br />
Maka berimanlah segolongan kaumnya yang fakir, sedangkan golongan yang kaya tetap kafir dan bersikap sombong sambil mendustakan, mereka berkata, ““Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu, kita benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila,–Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang sangat pendusta lagi sombong.” (QS. Al Qamar: 24-25)<br />
<br />
Ketika itu Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka, “Tahukah kamu bahwa Salih diutus (menjadi Rasul) oleh Tuhannya?”<br />
<br />
Maka golongan yang beriman tetap percaya dengan apa yang dibawa Nabi Shalih, mereka berkata, “Sesungguhnya Kami beriman kepada wahyu, yang Shalih diutus untuk menyampaikannya.” (QS. Al A’raaf: 75)<br />
<br />
Sedangkan orang-orang kafir tetap di atas kesesatannya dan dengan tegas mereka berkata, “Sesungguhnya Kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.” (QS. Al A’raaf: 76)<br />
<br />
Ketika Nabi Shalih melihat mereka tetap berada di atas kekafiran dan kesesatannya, maka ia berkata, ““Wahai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Maka kamu hanya menambah kerugian kepadaku.” (QS. Huud: 63)<br />
<br />
Nabi Shalih ketika itu berdakwah kepada kaumnya dengan akhlak dan adab yang mulia, Beliau berdakwah kepada mereka dengan hikmah, nasihat yang baik, dan terkadang dengan berdebat pada saat dibutuhkan berdebat untuk menguatkan bahwa beribadah kepada Allah itulah yang benar dan merupakan jalan yang lurus.<br />
<br />
Akan tetapi kaumnya tetap saja berada di atas kekafiran, bahkan mereka sampai membuat makar untuk Nabi Shalih ‘alaihissalam agar manusia tidak ada yang beriman. Pernah suatu hari Nabi Shalih mengajak mereka beribadah kepada Allah dan menerangkan nikmat-nikmat Allah yang besar, dan bahwa nikmat tersebut harus disyukuri dan diingat, tetapi mereka malah mengatakan kepadanya, “Kamu tidak lain hanya seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar”. (QS. Asy Syu’araa: 54)<br />
<br />
Maka Nabi Shalih menanyakan kepada mereka mukjizat yang mereka inginkan, lalu mereka menunjukkan kepada sebuah batu besar yang berada di samping mereka, agar dari batu tersebut keluar onta yang bunting dan mereka sebutkan pula sifat-sifat onta yang mereka inginkan agar Shalih tidak mampu mewujudkannya, lalu Nabi Shalih berkata kepada mereka, “Bagaimana menurut kalian, jika aku memenuhi permintaan kalian, apakah kalian mau beriman kepadaku, membenarkanku, dan beribadah kepada Allah yang telah menciptakan kalian?” Mereka menjawab, “Ya.” Bahkan mereka berjanji demikian kepada Nabi Shalih.<br />
<br />
Maka Nabi Shalih berdiri dan shalat, kemudian berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala meminta agar Allah mewujudkan permintaan mereka.<br />
<br />
Setelah beberapa saat kemudian, muncullah seekor onta betina yang bunting dan besar dari batu itu sebagai bukti yang jelas dan dalil yang kuat terhadap kenabian Shalih. Maka ketika kaum Shalih melihat onta itu dengan bentuk yang menakjubkan, sebagian kaumnya beriman, tetapi kebanyakan mereka kafir dan tetap di atas kesesatannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepada Shalih agar memerintahkan kaumnya tidak menyakiti onta itu, maka Shalih berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Onta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al A’raaf: 73)<br />
<br />
Keadaan tetap terus seperti itu hingga berlalu waktu yang panjang, ketika itu onta tersebut meminum air sumur pada hari tertentu, sedangkan mereka meminum air sumur pada hari yang lain secara bergiliran, dan pada hari ketika onta meminum air sumur sedangkan mereka tidak, maka mereka memerah susunya, lalu onta itu mengeluarkan susu yang cukup buat mereka semua, akan tetapi setan menghasut mereka, ia menghias kepada mereka jalan yang buruk sehingga mereka pura-pura tidak tahu peringatan Nabi Shalih kepada mereka, hingga akhirnya mereka sepakat untuk membunuh onta itu. Saat itu, jumlah orang yang sepakat untuk membunuhnya Sembilan orang sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala di surat An Naml: 48,<br />
<br />
“Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.” (QS. An Naml: 48)<br />
<br />
Selanjutnya mereka bersepakat dengan kaum mereka yang lain untuk melaksanakan niat buruk itu. Saat itu, yang bertindak langsung untuk membunuhnya adalah orang yang paling celaka di antara mereka dan paling besar kerusakannya, ada yang mengatakan, bahwa namanya adalah Qudar bin Salif.<br />
<br />
Maka pada pagi hari, kaum Shalih berkumpul di suatu tempat yang luas menunggu kehadiran onta itu untuk mewujudkan niat jahat mereka itu. Tidak lama kemudian, onta yang besar itu pun lewat, lalu salah seorang di antara mereka maju dan memanahnya dengan panah yang tajam yang mengenai betisnya, sehingga onta itu jatuh ke tanah, maka Qudar bin Salif menusuknya dengan pedang hingga onta itu pun mati. Ketika itu Nabi Shalih ‘alaihissalam mengetahui perbuatan yang dilakukan kaumnya itu yang ditambah dengan sikap mengejek beliau ‘alaihissalam dan mengolok-oloknya dengan berkata, “Wahai shalih, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada Kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah).” (QS. Al A’raaf: 77)<br />
<br />
Maka Allah mewahyukan kepadanya bahwa azab akan turun menimpa kaumnya setelah berlalu tiga hari, Shalih pun berkata kepada kaumnya, ““Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (QS. Huud: 65)<br />
<br />
Meskipun mereka sudah diancam, tetapi mereka malah mendustakannya bahkan mengejek beliau. Maka ketika malam harinya segolongan orang-orang kafir dari kaum Shalih berkumpul dan bermusyawarah untuk membunuh Nabi Shalih agar mereka dapat bebas darinya sebagaimana mereka dapat bebas dari onta itu, hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala,<br />
<br />
Mereka berkata, “Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar”.–Dan mereka merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.” (QS. An Naml: 49-50)<br />
<br />
Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menyegerakan azab untuk sembilan orang itu, Dia mengirimkan kepada mereka batu besar dan membinasakan mereka.<br />
<br />
Selanjutnya setelah berlalu tiga hari, maka orang-orang kafir keluar pada pagi hari dari hari ketiga sambil menunggu benarkah azab dan siksaan akan menimpa mereka, maka tidak beberapa lama datanglah suatu suara keras yang mengguntur dari langit dan goncangan bumi yang keras dari bawah mereka, sehingga nyawa mereka melayang, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Allah Ta’ala berfirman, “Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.–Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa.” (QS. An Naml: 52-53)<br />
<br />
Demikianlah Allah mengazab kaum Shalih karena kekafiran dan sikap keras kepala mereka, dan karena mereka berani membunuh onta Allah itu serta mengolok-olok Nabi-Nya dan tidak beriman kepadanya. Maka setelah pembinasaan itu, Nabi Shalih dan kaumnya yang beriman berdiri memperhatikan mereka, Shalih berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat.” (QS. Al A’raaf: 79)<br />
<br />
ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke Tabuk pada tahun ke-9 H, beliau melewati perkampungan Tsamud (sekarang dikenal dengan nama “Maad’in Shaalih”), lalu beliau memerintahkan para sahabatnya untuk tidak melewatinya kecuali dalam keadaan menangis dengan tunduk dan takut karena khawatir mereka ditimpa seperti yang menimpa penduduknya, beliau bersabda,<br />
<br />
لاَ تَدْخُلُوا عَلَى هَؤُلاَءِ الْقَوْمِ الْمُعَذَّبِينَ إِلاَّ أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَلاَ تَدْخُلُوا عَلَيْهِمْ أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ<br />
<br />
“Janganlah kamu masuk ke (perkampungan) kaum yang diazab ini, kecuali dalam keadaan menangis. Jika tidak bisa menangis, maka janganlah memasukinya agar tidak menimpa kamu apa yang menimpa mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)<br />
<br />
Beliau juga memerintahkan mereka agar tidak meminum airnya.<br />
<br />
Selesai dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.<br />
<br />
Oleh: Marwan bin Musa<br />
<br />
Maraaji’:<br />
<br />
Al Qur’anul Karim<br />
Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs www.islam.aljayyash.net)<br />
Qashashul Anbiya’ (Ibnu Katsir)<br />
dll.<br />
Artikel www.KisahMuslim.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-16926809969563643192015-10-31T18:47:00.001-07:002015-10-31T18:47:18.001-07:00Kisah Nabi Hud 'Alaihissalam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuQBnUV-6fGD5AlJKR_1_gTPaUn2IYDwX3kKrjZDbmMedLyBOS_A1LlWCajepuCkP2ncqvESVFSLdI5IMXHssGU0w89-KzvZTxWfdHw7ItUfzztlQDMkIwHm9FYuq1qHUB9PCplLuaXluC/s1600/kisah-nabi-hud-alaihissalam-1024x682-660x330.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuQBnUV-6fGD5AlJKR_1_gTPaUn2IYDwX3kKrjZDbmMedLyBOS_A1LlWCajepuCkP2ncqvESVFSLdI5IMXHssGU0w89-KzvZTxWfdHw7ItUfzztlQDMkIwHm9FYuq1qHUB9PCplLuaXluC/s1600/kisah-nabi-hud-alaihissalam-1024x682-660x330.jpg" /></a></div>
<br />
Nabi Hud ‘alaihis salam tinggal di negeri Yaman, di sebuah tempat yang bernama Al Ahqaaf (bukit-bukit berpasir), di sana tinggal kaum ‘Aad pertama yang nasab mereka sampai kepada Nabi Nuh. Mereka tinggal di rumah-rumah yang memiliki tiang-tiang yang besar sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:<br />
<br />
“(Yaitu) penduduk Iram (ibu kota tempat tinggal kaum ‘Aad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi–Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,” (QS. Al Fajr: 7-8)<br />
<br />
Mereka juga membangun istana-istana dan benteng-benteng yang tinggi dan membanggakan diri dengan bangunan-bangunan itu. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:<br />
<br />
“Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main (bermewah-mewah) –Dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud agar kamu kekal (di dunia)?” (QS. Asy Syu’ara: 128-129)<br />
<br />
Mereka juga memiliki peradaban yang tinggi; mereka unggul dalam bidang pertanian karena melimpahnya air yang segar kepada mereka, di samping mereka memiliki harta dan binatang ternak yang banyak. Tempat mereka ketika itu menjadi ladang yang subur dan hijau, penuh dengan kebun-kebun yang indah dan mata air.<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengaruniakan kepada mereka bentuk fisik yang berbeda dengan yang lain, badan mereka tinggi dan kuat. Apabila mereka berperang atau menyerang suatu kaum, maka mereka dapat memenangkan peperangan itu dan serangan mereka begitu mengerikan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala menyebutkan perkataan Nabi Hud kepada mereka,<br />
<br />
“Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang yang kejam dan bengis.–Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.–Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.–Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak,–Dan kebun-kebun dan mata air,” (QS. Asy Syu’ara: 130-134)<br />
<br />
Tetapi, meskipun nikmat-nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada mereka begitu banyak, namun mereka tidak bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadapnya, bahkan mereka menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mereka sembah patung-patung, dan mereka adalah kaum yang pertama menyembah patung setelah banjir besar zaman Nabi Nuh. Sebagaimana firman Allah,<br />
<br />
“Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) setelah lenyapnya kaum Nuh, dan Allah telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah agar kamu mendapat keberuntungan.” (Terj. Al A’raaf: 69)<br />
<br />
Tidak hanya itu, mereka juga mengerjakan berbagai maksiat dan dosa serta mengadakan kerusakan di bumi, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Hud ‘alaihis salam kepada mereka untuk menunjukkan jalan yang lurus; Beliau mengajak mereka menyembah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja dan melarang mereka berbuat syirk dan melakukan berbagai kemaksiatan.<br />
<br />
Beliau juga mengingatkan mereka agar bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang diberikan-Nya kepada mereka, Beliau berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Al A’raaf: 65)<br />
<br />
Mereka pun bertanya-tanya tentang keadaan diri Nabi Hud ‘alaihis salam, “Siapakah sebenarnya engkau wahai Hud sehingga mengatakan kata-kata seperti itu?” Hud menjawab,<br />
<br />
“Sesungguhnya aku adalah rasul yang dapat dipercaya bagimu—Oleh karena itu, bertakwalah kamu kepada Allah dan taatilah aku.” (QS. Asy Syu’ara: 125-126)<br />
<br />
Maka kaumnya membantahnya dengan kasar dan sombong sambil berkata,<br />
<br />
“Sesungguhnya Kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta.” (QS. Al A’raaf: 66)<br />
<br />
Hud menjawab,<br />
<br />
“Wahai kaumku! Tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.– Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu.” (QS. Al A’raaf: 67-68)<br />
<br />
Kaumnya pun semakin sombong di samping menolak dengan keras beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka berkata kepada Nabi Hud ‘alaihis salam,<br />
<br />
“Wahai Hud! Kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu–Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu…dst.” (QS. Huud: 53-54)<br />
<br />
Meskipun begitu Nabi Hud ‘alaihis salam tetap bersabar dan mengajak mereka untuk mengikuti kebenaran. Beliau mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat Allah kepada mereka dengan harapan mereka mau bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meminta ampunan kepada-Nya. Beliau berkata kepada mereka,<br />
<br />
Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.–Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak,–Dan kebun-kebun dan mata air,” (QS. Asy Syu’ara: 131-134)<br />
<br />
Beliau juga berkata:<br />
<br />
“Wahai kaumku! Mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)<br />
<br />
Tetapi Nabi Hud ‘alaihis salam tidak mendapatkan kaumnya selain sebagai manusia yang telah mati hatinya dan telah menjadi keras seperti batu, memegang teguh kesesatan dan penyimpangannya dan tetap kokoh menyembah patung. Mereka juga membalas nasihatnya dengan tindakan zalim dan olok-olokkan, sehingga Nabi Hud berkata kepada mereka,<br />
<br />
”Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan,–dengan yang lain, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.–Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya–Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus–Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha pemelihara segala sesuatu.” (QS. Huud: 54-57)<br />
<br />
AZAB YANG DITIMPAKAN KEPADA KAUM NABI HUD ‘ALAIHIS SALAM<br />
<br />
Mereka tetap saja menyombongkan diri dan membanggakan diri dengan kekuatannya, dan mereka berkata Nabi Hud dengan sombongnya,<br />
<br />
“Siapakah yang lebih kuat kekuatannya daripada kami?” (QS. Fushshilat: 15)<br />
<br />
Mereka juga mengolok-olok Nabi Hud dan meminta kepadanya agar disegerakan azab. Mereka berkata,<br />
<br />
“Maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada Kami jika kamu Termasuk orang-orang yang benar.” (Terj. Al A’raaf: 70)<br />
<br />
Hud pun menjawab,<br />
<br />
“Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu bersama kamu”. (QS. Al A’raaf: 71)<br />
<br />
Maka mulailah azab Allah datang kepada kaum ‘Aad. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan kepada mereka hawa yang panas yang membuat sumur-sumur dan sungai-sungai menjadi kering, tanaman dan buah-buahan menjadi mati, hujan pun berhenti turun dalam waktu yang cukup lama, lantas kemudian datang awan yang besar. Ketika mereka melihatnya, mereka bergembira dan mengira bahwa mereka akan diberikan curahan hujan, mereka berkata,<br />
<br />
“Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.”<br />
<br />
Mereka mengira bahwa awan itu akan datang membawa kebaikan untuk mereka, menghilangkan haus dahaga mereka, memberi minum hewan-hewan mereka dan menyirami kebun dan tanaman-tanaman mereka. Padahal awan itu datang membawa azab bagi mereka. Mereka pun ditimpa angin yang kencang yang terus menimpa mereka selama tujuh malam delapan hari tanpa henti, yang membinasakan segala sesuatu yang ada di hadapannya sehingga mereka semua binasa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />
<br />
“Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.” (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta agar datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,”–Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa. (QS. Al Ahqaaf: 24)<br />
<br />
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersamanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />
<br />
“Maka Kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan mereka bukanlah orang-orang yang beriman.” (QS. Al A’raaf: 72)<br />
<br />
Hud ‘alaihis salam pun pergi bersama orang-orang yang beriman ke tempat yang lain; yang di sana mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.<br />
<br />
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalaah.<br />
<br />
Oleh: Marwan bin Musa<br />
<br />
Maraaji’:<br />
<br />
Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs www.islam.aljayyash.net)<br />
Qashashul Anbiya’<br />
dll.<br />
Artikel www.KisahMuslim.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-41083498897895885032015-10-31T18:40:00.001-07:002015-10-31T18:41:24.812-07:00Kisah Nabi Nuh 'Alaihissalam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ8jXetzydhz4hnUSBhXMQawu237Xns_VPNu5EGbfOSj8yXtIoovAcE3WhYMjsuAZv7ofw0V5K9IPDzvaCCyzm_an81FUoaKCMQqQiBKOTBDFn47PNFxqeV78pEUHTRQ7jspHEGZGg1zLP/s1600/kisah-nabi-nuh-1-638.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ8jXetzydhz4hnUSBhXMQawu237Xns_VPNu5EGbfOSj8yXtIoovAcE3WhYMjsuAZv7ofw0V5K9IPDzvaCCyzm_an81FUoaKCMQqQiBKOTBDFn47PNFxqeV78pEUHTRQ7jspHEGZGg1zLP/s1600/kisah-nabi-nuh-1-638.jpg" /></a></div>
<br />
Dahulu ada beberapa orang saleh bernama Wad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr yang dicintai oleh masyarakat[1]. Ketika mereka wafat, maka masyarakat merasa sedih karena kehilangan mereka, saat itulah setan memanfaatkan kesedihan itu dengan membisikkan mereka agar membuatkan patung-patung dengan nama-nama mereka untuk mengenang mereka. Akhirnya, masyarakat pun melakukannya.<br />
<br />
Waktu pun berlalu, namun patung-patung itu belum disembah sampai mereka yang membuat patung-patung itu meninggal dan datanglah anak cucu mereka yang kemudian disesatkan oleh setan. Setan menjadikan mereka menganggap bahwa patung-patung itu adalah sesembahan mereka.<br />
<br />
Mereka pun menyembah patung-patung itu dan mulai saat itu tersebarlah kesyirikkan di tengah-tengah mereka, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat seorang laki-laki di kalangan mereka sebagai nabi dan Rasul-Nya, yaitu Nuh ‘alaihissalam. Allah Subhanahu wa Ta’ala memilihnya di antara sekian makhluk-Nya, Dia mewahyukan kepadanya agar mengajak kaumnya menyembah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja dan meninggalkan sesembahan-sesembahan selain-Nya. Mulailah Nabi Nuh ‘alaihissalam berdakwah, ia berkata kepada mereka:<br />
<br />
“Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (QS. Al A’raaf: 59)<br />
<br />
Maka di antara kaumnya ada yang mengikuti ajakannya, mereka terdiri dari kaum fakir dan dhu’afa (lemah). Adapun orang-orang kaya dan kuat, maka mereka menolak dakwahnya, sebagaimana istrinya dan salah satu anaknya juga menolak dakwahnya. Mereka yang menolak dakwahnya menenatangnya dan berkata kepadanya,<br />
<br />
“Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara Kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta.” (QS. Huud: 27)<br />
<br />
Nabi Nuh ‘alaihissalam tidak berputusa asa terhadap sikap kaumnya yang menolak dakwahnya, ia terus mengajak mereka di malam dan siang hari, menasihati mereka secara rahasia dan terang-terangan, menjelaskan kepada mereka dengan lembut hakikat dakwah yang dibawanya, tetapi mereka tetap saja kafir kepadanya, tetap saja sombong dan melampaui batas, dan terus membantah Nabi Nuh ‘alaihissalam dan keadaan itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Mereka juga menyakitinya, menghinanya, dan memerangi dakwahnya.<br />
<br />
Pernah suatu ketika, sebagian orang-orang kaya mendatangi Nabi Nuh ‘alaihissalam dan meminta kepadanya untuk mengusir orang-orang fakir yang beriman kepadanya agar orang-orang kaya ridha dan mau duduk bersamanya sehingga bisa beriman kepadanya, namun Nabi Nuh ‘alaihissalam menjawab,<br />
<br />
“Wahai kaumku! Aku tidak meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu sebagai suatu kaum yang tidak mengetahui–Dan (Nuh berkata), “Wahai kaumku! Siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?” (QS. Huud: 29-30)<br />
<br />
Maka kaumnya pun marah dan menuduhnya telah sesat, dan mereka berkata, “Sesungguhnya kami melihatmu berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al A’raaf: 60)<br />
<br />
Nuh balik menjawab, “Wahai kaumku! Tidak ada padaku kesesatan sedikit pun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam”– “Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku, aku memberi nasehat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al A’raaf: 61-62)<br />
<br />
Nabi Nuh ‘alaihissalam tetap bersabar mendakwahi kaumnya, hari demi hari dilaluinya, bulan demi bulan dilaluinya dan tahun demi tahun dilaluinya, tetapi yang mau mengikuti seruannya hanya beberapa orang saja. Bahkan ketika Nuh mendatangi sebagian mereka, mengajak mereka agar menyembah Allah dan beriman kepada-Nya, mereka taruh anak jarinya ke telinga mereka agar tidak mendengar kata-kata Beliau, dan ketika Beliau pergi kepada yang lain sambil menyebutkan kepada mereka nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada mereka serta menceritakan tentang penghisaban pada hari Kiamat, mereka taruh baju mereka di wajah mereka agar tidak melihat Beliau, dan hal ini berlangsung terus hingga akhirnya orang-orang kafir berkata kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam,<br />
<br />
“Wahai Nuh! Sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap Kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada Kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Hud: 32)<br />
<br />
Nuh menjawab, “Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.–Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Hud : 33-34)<br />
<br />
Maka Nabi Nuh pun bersedih karena kaumnya tidak mau memenuhi ajakannya, bahkan sampai meminta agar disegerakan azab untuk mereka. Meskipun begitu, Nabi Nuh ‘alaihissalam tidak berputus asa, dia tetap berharap kiranya ada di antara mereka yang mau beriman. Hari demi hari berganti, bulan demi bulan berganti dan tahun pun berganti dengan tahun berikutnya, tetapi ajakan Beliau tidak membawa hasil, Beliau berdakwah kepada kaumnya dalam waktu yang cukup lama, yaitu 950 tahun sebagaimana yang difirmankan Allah,<br />
<br />
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun..” (QS. Al ‘Ankabut: 14)<br />
<br />
Namun sedikit sekali yang mau beriman kepadanya. Hingga akhirnya, Beliau mengadu kepada Allah seperti yang disebutkan dalam surah Nuh:<br />
<br />
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang,–Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari .–Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupi bajunya dan mereka tetap (di atas sikapnya) dan menyombongkan diri dengan sangat.–Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka dengan cara terang-terangan ,–Kemudian sesungguhnya aku seru mereka dengan terang-terangan dan dengan diam-diam,–Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,–Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,–Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 5-12)<br />
<br />
–Nabi Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.–Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. (QS. Nuh : 26-27)<br />
<br />
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Nabi Nuh untuk membuat kapal, dan mengajarkan kepadanya bagaimana membuatnya dengan baik. Mulailah Nabi Nuh ‘alaihissalam membuat kapal dengan dibantu orang-orang yang beriman kepadanya. Setiap kali, orang-orang kafir melewati Nuh dan pengikutnya, mereka menghina dan mengejeknya karena melihat Beliau membuat kapal besar di gurun sahara yang tidak ada sungai dan laut. Penghinaan mereka bertambah, ketika mereka tahu bahwa maksud Nabi Nuh ‘alaihissalam membuatnya adalah untuk menyelamatkan dirinya dan pengikutnya dari azab yang akan Allah timpakan kepada mereka.<br />
<br />
Akhirnya, pembuatan kapal pun selesai, Nabi Nuh mengetahui bahwa banjir besar akan tiba, maka ia meminta kepada setiap mukmin dan mukminah untuk menaiki kapal tersebut, ia juga mengangkut setiap hewan, burung, dan hewan lainnya sepasang.<br />
<br />
Hingga ketika Nabi Nuh ‘alaihissalam bersama pengikutnya telah berada di atas kapal, datanglah banjir besar. Langit mengucurkan hujannya dengan deras, mata air di bumi pun mulai memancarkan airnya dengan kuat, Nuh pun berkata, “Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Huud: 41)<br />
<br />
Kapal pun mulai berlabuh dan mengapung di atas air. Ketika itu, Nabi Nuh melihat anaknya yang kafir, ia memanggilnya dan berkata, “Wahai anakku! Naiklah bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” (QS. Huud : 42)<br />
<br />
Tetapi anaknya menolak ajakannya dan berkata, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari banjir besar!”<br />
<br />
Nuh berkata, “Tidak ada yang melindungi pada hari ini dari azab Allah selain Allah Yang Maha Penyayang.”<br />
<br />
Gelombang pun menjadi penghalang antara keduanya; maka anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (QS. Huud : 43)<br />
<br />
Kaum Nabi Nuh yang kafir saat melihat air membanjiri rumah mereka dan mengalir dengan derasnya, maka mereka merasa akan binasa, mereka pun segera mencari tempat-tempat tinggi untuk menyelamatkan diri, tetapi sayang sekali, ternyata banjir itu telah mencapai puncak gunung. Allah Subhanahu wa Ta’ala membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan Nabi Nuh dan para pengikutnya. Nuh dan pengikutnya pun bersyukur kepada Allah atas keselamatan yang diberikan-Nya.<br />
<br />
Setelah kaum yang kafir itu tenggelam, maka diwahyukan kepada langit dan bumi,<br />
<br />
“Wahai bumi telanlah airmu, dan wahai langit berhentilah,” maka air pun surut, kapal itu pun berlabuh di atas bukit Judi.” (QS. Huud : 44)<br />
<br />
Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Nuh dan para pengikutnya turun dari kapal, Dia berfirman,<br />
<br />
“Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu.” (QS. Huud: 48)<br />
<br />
Ketika diketahui oleh Nuh ‘alaihissalam anaknya termasuk orang-orang yang ditenggelamkan, Nuh ‘alaihissalam berkata:<br />
<br />
“Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” (QS. Huud : 45)<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />
<br />
“Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, sesungguhnya perbuatannya tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu agar kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (QS. Huud : 46)<br />
<br />
Nuh pun berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Dan sekiranya Engkau tidak memberikan ampun kepadaku, serta menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Huud : 47)<br />
<br />
Setelah Nabi Nuh dan para pengikutnya turun dan melepaskan hewan-hewan yang diangkutnya, maka mulailah Beliau dan para pengikutnya menjalani hidup yang baru, Beliau berdakwah kepada kaum mukmin dan mengajarkan kepada mereka hukum-hukum agama, Beliau banyak melakukan dzikrullah, shalat dan berpuasa hingga Beliau wafat dan menghadap Allah ‘Azza wa Jalla.<br />
<br />
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalaah.<br />
<br />
Oleh: Marwan bin Musa<br />
<br />
Maraaji’:<br />
<br />
Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs www.islam.aljayyash.net)<br />
Qashashul Anbiya’<br />
dll.<br />
<br />
Artikel www.KisahMuslim.com<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">[1] Imam Bukhari meriwayatkan dari hadits Ibnu Juraij dari ‘Atha’ dari Ibnu Abbas tentang firman Allah Ta’ala, “Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.” Ia (Ibnu Abbas) berkata, “Ini adalah nama-nama orang Saleh dari kaum Nabi Nuh. Ketika mereka wafat, setan membisikkan kepada kaum mereka untuk mendirikan berhala pada majelis mereka dan menamakannya dengan nama-nama mereka. Maka mereka pun melakukan hal itu, dan saat itu berhala-berhala itu belum disembah hingga mereka wafat, dan ilmu telah tiada, maka berhala-berhala itu pun disembah.”</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-61849251513132678522015-09-23T16:18:00.000-07:002015-10-31T18:33:26.577-07:00Kisah Nabi Adam 'Alaihissalam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBJ4OaRhCBZEb_uR6QSoJtZc9e9EWufI6-O9BGciWdR481lvujXdNVfdaRptnkbR4rax0eX8ymOd1VsyRfsg_RXc9Pw16R_9UpKl90RfdPF1P7P7ygsAChXyfjmJchkqT4wuCzvcWTsXfK/s1600/nabi-adam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBJ4OaRhCBZEb_uR6QSoJtZc9e9EWufI6-O9BGciWdR481lvujXdNVfdaRptnkbR4rax0eX8ymOd1VsyRfsg_RXc9Pw16R_9UpKl90RfdPF1P7P7ygsAChXyfjmJchkqT4wuCzvcWTsXfK/s1600/nabi-adam.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada para malaikat tentang penciptaan Adam ‘alaihis salam, Dia berfirman:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (QS. Al Baqarah: 30)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Yakni makhluk yang satu dengan yang lain saling menggantikan. Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada para malaikat tentang penciptaan Adam sebagaimana Dia memberitahukan perkara besar sebelum terwujud.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kemudian para malaikat bertanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala meminta diterangkan hikmah diciptakannya manusia, karena para malaikat mengetahui bahwa di antara manusia ada yang membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah. Menurut Qatadah, mereka mengetahui demikian karena mereka melihat makhluk sebelum Adam, yaitu jin dan Hin (sekelompok jin atau golongan jin yang lemah). Menurut Ibnu Umar, dua ribu tahun sebelum Adam diciptakan, jin sudah ada (menempati bumi), lalu mereka menumpahkan darah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus satu pasukan malaikat, lalu mereka mengusirnya ke jazirah laut.”</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Menurut para malaikat, jika hikmah diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, maka sesungguhnya mereka telah beribadah kepada-Nya, mereka berkata,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 30)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dia mengetahui maslahat yang lebih kuat dengan menciptakan Adam dan keturunannya, karena akan ada di antara mereka yang menjadi para nabi dan rasul, para shiddiqin, para syuhada, para ulama dan orang-orang yang mengamalkan agama-Nya, yang mencintai-Nya, dan mengikuti para rasul-Nya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Adam ‘alaihis salam dari tanah di bumi dan airnya, lalu membentuknya dengan bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Dia tiupkan ruh ke dalamnya, maka jadilah dia sebagai manusia yang hidup yang terdiri dari daging, darah, dan tulang. Hari penciptaan Adam ‘alaihis salam adalah hari Jumat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surge, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya, dan Kiamat tidaklah QS.adi kecuali pada hari Jumat.” (HR. Bukhari dan Muslim)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَ آدَمَ مِنْ قَبْضَةٍ قَبَضَهَا مِنْ جَمِيعِ الْأَرْضِ فَجَاءَ بَنُو آدَمَ عَلَى قَدْرِ الْأَرْضِ فَجَاءَ مِنْهُمْ الْأَحْمَرُ وَالْأَبْيَضُ وَالْأَسْوَدُ وَبَيْنَ ذَلِكَ وَالسَّهْلُ وَالْحَزْنُ وَالْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan Adam dari segenggam yang digenggam-Nya dari semua tanah di muka bumi. Oleh karena itu, anak cucu Adam hadir sesuai keadaan tanah (warna dan tabiatnya), maka di antara mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam dan antara itu. Ada pula yang lunak, keras, yang jelek dan yang baik.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadis ini hasan shahih.” Hadis ini dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Al Misykat (100) dan Ash Shahiihah (1630). Menurut penyusun Tuhfatul Ahwadzi, hadis ini diriwayatkan pula oleh Ahmad, Abu Dawud, Hakim dan Baihaqi)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setelah Adam hidup dan bisa bergerak, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, Dia berfirman,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,” (QS. Al Baqarah: 31)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Menurut Ibnu Abbas, yaitu nama-nama yang biasa dikenal manusia, seperti manusia, hewan, tanah, tanah yang datar, laut, gunung, unta, keledai dan lain sebagainya seperti umat-umat dan lain-lain. Menurut Mujahid, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kepadanya nama setiap binatang, setiap burung dan segala sesuatu. Menurut Ar Rabii’, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kepadanya nama-nama para malaikat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin menunjukkan keutamaan Adam dan kedudukannya di sisi-Nya kepada para malaikat, maka Dia tunjukkan kepada malaikat segala sesuatu yang telah diajarkan kepada Adam, Dia berfirman:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!” (QS. Al Baqarah: 31)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Para malaikat pun menjawab,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Mahasuci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.” (QS. Al Baqarah: 32)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Adam untuk memberitahukan kepada mereka nama-nama benda yang tidak diketahui para malaikat; mulailah Adam menyebutkan nama-nama benda yang diperlihatkan kepadanya, ketika itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para malaikat,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” (QS. Al Baqarah: 33)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kemudian QS.adilah dialog antara Adam ‘alaihis salam dengan para malaikat sebagaimana yang diceritakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الْآنَ</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Adam dengan tingginya 60 hasta, kemudian Dia berfirman, “Pergilah dan ucapkan salam kepada para malaikat itu, lalu dengarkanlah salam penghormatan mereka kepadamu; sebagai salammu dan salam keturunanmu.” Maka Adam berkata, “As Salaamu ‘alaikum.” Mereka menjawab, “As Salaamu ‘alaika wa rahmatullah,” mereka menambah “wa rahmatullah.” Maka setiap orang yang masuk ke surga mengikuti rupa Adam, dan bentuk makhluk senantiasa berkurang (semakin pendek) hingga sekarang.” (HR. Bukhari dan Muslim)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Adam untuk menghormatinya, maka mereka pun sujud kecuali Iblis, ia menolak sujud dan bersikap sombong terhadap perintah Tuhannya, lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya kepadanya –sedangkan Dia lebih mengetahui-,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Wahai Iblis! Apa yang menghalangimu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?” (QS.. Shaad: 75)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Lalu Iblis menjawab dengan angkuhnya,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS.. Shaad: 76)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Iblis tidak menyadari padahal tanah lebih baik daripada api, tanah lebih bermanfaat daripada api, karena pada tanah terdapat ketenangan, mudah diolah dan menumbuhkan tanaman, sedangkan pada api terdapat keadaan yang tidak terarah, ringan, cepat dan membakar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan Iblis dari rahmat-Nya dan menjadikannya terusir dan terlaknat, Dia berfirman,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,– Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (QS.. Shaad: 77-78)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kemudian Iblis semakin benci kepada Adam dan keturunannya, dia bersumpah dengan nama Allah untuk menghias keburukan kepada mereka, dia berkata, “Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya,—Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.” (QS.. Shaad: 82-83)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepadanya,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka semuanya.” (QS.. Shaad: 85)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
As Suddiy menceritakan dari Abu Shalih dan Abu Malik dari Ibnu Abbas, dan dari Murrah dari Ibnu Mas’ud serta dari beberapa orang sahabat, bahwa mereka berkata, “Iblis dikeluarkan dari surga dan Adam ditempatkan di surga, maka Adam berjalan-jalan di surga sendiri tanpa ada pasangan yang dapat menenteramkannya, ia pun tidur, ketika bangun, ternyata di dekat kepalanya ada seorang wanita yang duduk, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakannya dari tulang rusuknya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Adam lalu bertanya kepadanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab, “Seorang wanita.” Adam bertanya, “Untuk apa engkau diciptakan?” Ia menjawab, “Agar engkau dapat merasa tenteram denganku.” Lalu para malaikat berkata kepadanya melihat ilmu yang dimiliki Adam, “Siapa namanya wahai Adam?” Ia menjawab, “Hawa’.” Mereka berkata lagi, “Mengapa (disebut) Hawa’?” Adam menjawab, “Karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup.”</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Adam dan istrinya Hawa’ untuk tinggal di surga dan memakan buah-buahan yang ada di sana serta menjauhi sebuah pohon sebagai ujian kepada keduanya, Dia berfirman,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Wahai Adam! diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 35)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memperingatkan Adam dan istrinya agar tidak tergoda oleh Iblis serta mengingatkan permusuhan Iblis kepada keduanya, Dia berfirman,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Wahai Adam! Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah ia sampai mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.” (QS. Thaha: 117)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Mulailah Iblis berpikir tentang cara menyesatkan Adam dan Hawa’, setelah berhasil menemukan caranya, maka ia pun melakukan rencananya itu, ia pun mendatangi Adam dan Hawa’ dan berkata,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Wahai Adam! Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS.. Thaha: 120)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Maka Adam dan Hawa membenarkan ucapan Iblis itu karena sumpahnya, dimana menurut keduanya tidak mungkin ada seorang yang berani bersumpah secara dusta dengan nama Allah, maka Adam dan Hawa’ pun pergi mendatangi pohon itu dan memakan buahnya. Ketika itulah terjadi peristiwa yang mengejutkan, keduanya terbuka auratnya dan telanjang karena maksiatnya dan keduanya pun merasa malu dan sedih sekali, segeralah keduanya mendatangi pepohonan dan memetik daun-daunnya untuk menutupi auratnya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam dan Hawa’,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu, “Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS.. Al A’raaf: 22)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ketika itu Adam dan Hawa’ sangat menyesal sekali karena telah bermaksiat kepada Allah, segeralah keduanya bertobat dan beristighfar, keduanya berkata,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
“Ya Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS.. Al A’raaf: 23)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setelah Adam dan Hawa’ menyesal dan beristighfar, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima tobatnya dan memerintahkan keduanya untuk turun ke bumi dan hidup di sana.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Mulailah Adam hidup di bumi dan membuka lembaran perjalanan hidupnya yang baru di sana. Di bumi itu, Adam memiliki banyak keturunan, ia mendidik dan mengajarkan mereka serta memberitahukan mereka, bahwa hidup di dunia merupakan ujian dan cobaan, dan hendaknya mereka berpegang teguh dengan petunjuk Allah serta berwaspada terhadap tipu daya setan. Ia juga mengajak keturunannya agar menyembah Allah, memberitahukan kepada mereka tentang kebenaran dan keimanan, memperingatkan mereka akan bahayanya syirk, kemaksiatan, dan bahayanya menaati setan sampai ia wafat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dimi’rajkan ke langit, maka Beliau bertemu Nabi Adam ‘alaihis salam di langit pertama dan dikatakan kepada Beliau, “Ini adalah bapakmu Adam ‘alaihis salam, maka ucapkanlah salam kepadanya.” Maka Beliau mengucapkan salam kepadanya dan Adam ‘alaihis salam menjawab salamnya dan berkata, “Selamat datang anak yang saleh dan nabi yang saleh.” (HR. Bukhari dan Muslim)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberitahukan kepada kita, bahwa manusia akan mendatangi Adam ‘alaihis salam dan berkata, “Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia. Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, meniupkan ruh (ciptaan)-Nya kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu dan menempatkanmu di surga, tidakkah engkau memberikan syafaat untuk kami kepada Tuhanmu, tidakkah engkau melihat keadaan kami ini dan apa yang menimpa kami? Tetapi Adam ‘alaihis salam tidak bisa memberikannya dan menyebutkan uzurnya. Ia malu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena pernah memakan pohon yang dilarang-Nya sehingga ia menyuruh mereka pergi mendatangi nabi yang lain.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalaah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Marwan bin Musa</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Maraaji’: Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs www.islam.aljayyash.net), Qashashul Anbiya’, Al Maktabatusy Syamilah dll.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Artikel www.KisahMuslim.com</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-32664476213620890242015-09-17T16:38:00.000-07:002015-10-31T18:35:40.233-07:00Kisah Nabi Idris 'Alaihissalam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDLWMhyphenhyphencUQ0Hbt7EJuyuMut_Tb3TbKfnc6Pt1cbr39ika2ZHNaKVf_mrnajU4-Xvq7WG1cRmdIfb8tQoongnfwt9FouCMDFRhyu4LroIwIyqS8036FTKYyOfoHN7P6MXYqvjW7WU1_4Px0/s1600/kisah+nabi+idris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDLWMhyphenhyphencUQ0Hbt7EJuyuMut_Tb3TbKfnc6Pt1cbr39ika2ZHNaKVf_mrnajU4-Xvq7WG1cRmdIfb8tQoongnfwt9FouCMDFRhyu4LroIwIyqS8036FTKYyOfoHN7P6MXYqvjW7WU1_4Px0/s1600/kisah+nabi+idris.jpg" /></a></div>
<br />
Idris ‘alaihissalam adalah salah satu di antara nabi-nabi Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua kali dalam Alquran, namun tidak menceritakan kepada kita kisahnya atau kisah kaumnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br />
<br />
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كَلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ<br />
<br />
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anbiya’: 85)<br />
<br />
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا {56} وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا {57}<br />
<br />
“Dan ceritakanlah (wahai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.— Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57)<br />
<br />
Menurut Al Hasan Al Bashri, maksud “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” adalah ke surga. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya ke langit yang keempat sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Isra’-Mi’raj.<br />
<br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Isra’-Mi’raj pernah melewati Nabi Idris, dimana ketika itu ia berada di langit keempat, lalu Beliau mengucapkan kepadanya. Beliau bersabda, “Lalu aku mengucapkan salam kepadanya, ia pun menjawabnya dan berkata, ‘Selamat datang seorang saudara yang saleh dan nabi yang saleh…dst’.” (HR. Bukhari)<br />
<br />
Ada riwayat bahwa Nabi Idris adalah seorang penjahit, ia tidaklah menancapkan jarum kecuali mengucapkan “Subhaanallah.”<br />
<br />
Ibnu Ishaq menyebutkan, bahwa Idris adalah orang yang pertama menulis dengan pena.<br />
<br />
Sebagian ulama menerangkan, bahwa zaman Idris adalah sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam, sedangkan yang lain berpendapat bahwa masanya adalah setelah Nabi Nuh ‘alaihissalam, ia hidup di zaman Bani Israil.<br />
<br />
Tentang wafatnya diperselisihkan, ada yang berpendapat bahwa ia tidak mati, tetapi diangkat ke langit dalam keadaan hidup sebagaimana Nabi Isa ‘alaihissalam diangkat. Ada pula yang berpendapat, bahwa ia wafat sebagaimana rasul-rasul yang lain wafat.<br />
<br />
Tentang ayat, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” Mujahid berkata, “Idris diangkat dan tidak wafat sebagaimana Isa diangkat.” Ibnu Katsir mengomentari perkataan Mujahid, ia berkata, “Jika maksudnya tidak wafat sampai sekarang, maka perlu ditinjau kembali, tetapi jika maksudnya diangkat ke langit dalam keadaan hidup lalu diwafatkan di sana, maka tidak bertentangan dengan riwayat yang lalu dari Ka’ab Al Ahbar, wallahu a’lam.”<br />
<br />
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalaah.<br />
<br />
Marwan bin Musa<br />
<br />
Maraaji’:<br />
<br />
Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs www.islam.aljayyash.net)<br />
Qashashul Anbiya’<br />
Al Maktabatusy Syamilah<br />
dll.<br />
Artikel www.KisahMuslim.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-17640746132587478782015-04-13T03:14:00.000-07:002015-09-23T19:33:11.926-07:00Kura-Kura<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9wtAM9kFBUs5ztcB-DvbN9Jz_JyT1z5Z3tjHvgts1e9_J_Ab1sgU7Q6wV_d6p3pR_xvECtMAhUVsgD-iJOMvy8fzTGojgxJvXEDOXlxsBII-VxrtU08sBXzzXEWx3MVloCsgU_k6jIrW4/s1600/967856756.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9wtAM9kFBUs5ztcB-DvbN9Jz_JyT1z5Z3tjHvgts1e9_J_Ab1sgU7Q6wV_d6p3pR_xvECtMAhUVsgD-iJOMvy8fzTGojgxJvXEDOXlxsBII-VxrtU08sBXzzXEWx3MVloCsgU_k6jIrW4/s1600/967856756.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Cerita Bermoral Untuk Kanak-kanak - Kura-kura<br /><br />Pendek StoriesThere sekali adalah Kelinci cepat yang membual tentang seberapa cepat dia bisa berlari. Bosan mendengar dia membanggakan, kura-kura menantangnya untuk perlombaan. Semua binatang di hutan berkumpul untuk menonton.<br /><br />The Hare berlari di jalan untuk sementara dan kemudian berhenti dan beristirahat. Dia kembali menatap kura-kura dan berteriak, "Bagaimana Anda berharap untuk memenangkan perlombaan ini ketika Anda berjalan di sepanjang di lambat, lambat Anda?"<br /><br />The Hare membentang dirinya keluar di sepanjang jalan dan jatuh tertidur, berpikir, "Ada banyak waktu untuk bersantai."<br /><br />Kura-kura berjalan dan berjalan; tidak pernah berhenti sampai ia datang ke Cerita finish line.Short<br /><br />Hewan-hewan yang menonton bersorak begitu keras untuk Kura-kura, yang mereka bangun Kelinci. The Hare menggeliat dan menguap dan mulai berlari lagi, tapi sudah terlambat. Kura-kura sudah melewati garis.<br /><br />MORAL: lambat dan mantap memenangkan perlombaan</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-62548821340735121752015-04-13T03:12:00.000-07:002015-09-23T19:33:11.960-07:00Bangau Yang Pintar dan Rubah yang Licik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7ZUsG8ud9reZxtNAUJCS7_D3fbkAcxPLGRpGpcoNFCTnGkuHAdSkj-8MBOrfCdyYPQW9IVZ1Ns4E9s4hFFPTerKsOx-sbjp1pXfZuS4rKYihks0fw3ohxkwBYBxmylDN6koN5MO-GBR_B/s1600/images+(59).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7ZUsG8ud9reZxtNAUJCS7_D3fbkAcxPLGRpGpcoNFCTnGkuHAdSkj-8MBOrfCdyYPQW9IVZ1Ns4E9s4hFFPTerKsOx-sbjp1pXfZuS4rKYihks0fw3ohxkwBYBxmylDN6koN5MO-GBR_B/s1600/images+(59).jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><i>Bangau Pintar dan Rubah Yang Licik - Cerita Dongeng untuk kanak-kanak</i></div><div style="text-align: justify;"><br />Cerita Pendek Sekali pada suatu hari, hiduplah seekor rubah yang sangat licik yang selalu ingin menipu dan menipu orang lain dengan tindakan mengerikan dan bodoh nya. Rubah digunakan untuk menipu orang lain dengan pikiran licik nya. Ia digunakan untuk berbicara dengan hewan lain manis untuk membuat dia dipercaya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Suatu hari ia mencoba untuk menipu dan bersenang-senang dengan bangau. Dia berteman bangau dan memperoleh kepercayaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />Rubah bertindak seperti teman yang sangat baik dan peduli banyak untuk bangau. Suatu hari, ia mengundang bangau untuk memiliki pesta dengan dia dan dia ingin memperlakukan temannya dengan makanan lezat. Happy bangau menerima undangan.</div><div style="text-align: justify;"><br />Rubah berjanji untuk menawarkan makanan kaya dan lezat untuk bangau. Mengingat makan malam yang lezat diusulkan oleh rubah, bangau tetap lapar sepanjang hari.</div><div style="text-align: justify;"><br />Fox mengambil bangau ke rumahnya. Dia meminta maaf kepada bangau bahwa ia tidak bisa membuat apa-apa karena penyakitnya dan menawarkan beberapa sup. Bangau meskipun kecewa, merawat rubah dan senang dengan sup.</div><div style="text-align: justify;"><br />Rubah licik menawarkan sup dalam mangkuk dangkal. Bangau tertegun untuk memiliki sup dalam mangkuk dangkal! Tagihan panjang bangau mencegahnya untuk mengambil sup. Sebagai rubah mudah menjilat sup dari piring, bangau tidak dapat bahkan rasa sedikit sup. Itu hanya menyentuh sup dengan ujung tagihan nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />The Fox meminta bangau, 'Bagaimana sup? Apakah kau tidak seperti itu? "<br />Bangau Hungry menjawab, "Oh itu baik, tapi aku punya sakit perut dan aku tidak bisa mengambil lagi sup!"<br />"Saya minta maaf untuk mengganggu Anda", kata rubah.</div><div style="text-align: justify;"><br />Bangau itu menjawab, "Oh, jangan minta maaf. Saya memiliki beberapa masalah kesehatan dan tidak dapat menikmati apa yang Anda tawarkan. Silakan menjaga kesehatan Anda. "<br />Dia meninggalkan tempat berterima kasih kepada rubah!</div><div style="text-align: justify;"><br />Namun, bangau mengerti bahwa itu ditipu oleh rubah dan memutuskan untuk memberinya pelajaran. Setelah beberapa hari, rubah bertemu bangau lagi dan memutuskan untuk bermain lelucon lain di bangau. Kali ini giliran bangau itu. Bangau menyambut rubah bahagia dan diundang untuk membayar kembali mengunjungi untuk makan malam.</div><div style="text-align: justify;"><br />Rubah senang dan mereka memutuskan berkencan untuk makan malam. The Stork meminta makanan favorit rubah dan menawarkan untuk memasak sama untuk makan malam.<br />Hari StoriesThe pendek tiba dan rubah mencapai tempat bangau itu. Bangau yang disajikan sup untuk rubah dan memintanya untuk memiliki sup pertama.</div><div style="text-align: justify;"><br />Sup disajikan dalam botol yang sempit dengan-leher panjang. Bangau mampu minum sup sangat mudah dengan tagihan yang panjang, namun rubah tidak bisa.</div><div style="text-align: justify;"><br />Bangau meminta rubah untuk menikmati sup. Dan menunjukkan beberapa hidangan lezat dalam stoples berleher panjang. Rubah kecewa berkata, "Perutku sangat menyakitkan. Aku pergi sekarang 'dan meninggalkan tempat berjalan.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-37774061677879033042015-04-13T03:09:00.000-07:002015-09-23T19:33:11.980-07:00Telur Emas<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibmrqGZ0yq_xCKjKzYx_tSWqe2kkuwl0TujeyCziKJFh31j1jWgCSc5ZuUbW_oULjGKaCW9gh-pjmQrfIvgeTriNSMDUPZg1VoTkZpLkod5ohRb7mAh_uXMrxNHGBhQEfdkuSgyHK6dNt1/s1600/short_stories_goosewithgoldeneggs.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibmrqGZ0yq_xCKjKzYx_tSWqe2kkuwl0TujeyCziKJFh31j1jWgCSc5ZuUbW_oULjGKaCW9gh-pjmQrfIvgeTriNSMDUPZg1VoTkZpLkod5ohRb7mAh_uXMrxNHGBhQEfdkuSgyHK6dNt1/s1600/short_stories_goosewithgoldeneggs.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps">Telur Emas - Cerita Untuk Kanak-kanak</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps"> </span><br /> <span class="hps">Cerita Pendek</span> <span class="hps">Sekali</span> <span class="hps">ketika</span> <span class="hps">singa</span> <span class="hps">sedang tidur</span><span>, </span><span class="hps">Sekali waktu</span><span>,</span> <span class="hps">seorang pria dan</span> <span class="hps">istrinya</span> <span class="hps">memiliki nasib baik</span> <span class="hps">untuk memiliki</span> <span class="hps">angsa</span> <span class="hps">yang</span> <span class="hps">meletakkan</span> <span class="hps">telur emas</span> <span class="hps">setiap hari</span><span>.</span> <span class="hps">Beruntung meskipun</span> <span class="hps">mereka</span><span>,</span> <span class="hps">mereka segera</span> <span class="hps">mulai berpikir</span> <span class="hps">mereka tidak mendapatkan</span> <span class="hps">cukup cepat</span> <span class="hps">kaya</span><span>.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span> </span><br /> <span class="hps">Mereka</span> <span class="hps">membayangkan</span> <span class="hps">bahwa jika</span> <span class="hps">burung</span> <span class="hps">harus mampu</span> <span class="hps">bertelur</span> <span class="hps">emas</span><span>,</span> <span class="hps">bagian dalam</span> <span class="hps">yang</span> <span class="hps">harus</span> <span class="hps">terbuat dari</span> <span class="hps">emas</span><span>.</span> <span class="hps">Dan</span> <span class="hps">mereka berpikir bahwa</span> <span class="hps">jika mereka bisa</span> <span class="hps">mendapatkan semua yang</span> <span class="hps">logam mulia</span> <span class="hps">sekaligus,</span> <span class="hps">mereka akan mendapatkan</span> <span class="hps">perkasa</span> <span class="hps">kaya</span> <span class="hps">segera</span><span>.</span> <span class="hps">Jadi</span> <span class="hps">pria</span> <span class="hps">dan istrinya</span> <span class="hps">memutuskan untuk</span> <span class="hps">membunuh</span> <span class="hps">Cerita</span> <span class="hps">bird.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><br /> <span class="hps">Namun,</span> <span class="hps">setelah</span> <span class="hps">memotong</span> <span class="hps">angsa</span> <span class="hps">terbuka</span><span>,</span> <span class="hps">mereka</span> <span class="hps">terkejut menemukan</span> <span class="hps">bahwa</span> <span class="hps">isi perutnya</span> <span class="hps">yang seperti itu</span> <span class="hps">dari</span> <span class="hps">setiap</span> <span class="hps">angsa</span> <span class="hps">lainnya</span><span>!</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span> </span><br /> <span class="hps">MORAL</span><span class="">:</span> <span class="hps">BERPIKIR</span> <span class="hps">SEBELUM</span> <span class="hps">ANDA</span> <span class="hps">BERTINDAK</span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-33139761369965387422015-04-12T07:18:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.034-07:00Cerita Anak Anak - Padi Emas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYiHHNnPpEuCV_tpckubiqkAc4nc-PaQb2NLZNhiwG2PTiN8bjJOp7fuyudh8Lq7QY3TXEybHnNCxEAwhxujPTlgqi0IllRUQTku5uMZrPsWmnj_JZhfnCborlrTcrg0I7MS5CTf41gkc/s1600/padi+emas1.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYiHHNnPpEuCV_tpckubiqkAc4nc-PaQb2NLZNhiwG2PTiN8bjJOp7fuyudh8Lq7QY3TXEybHnNCxEAwhxujPTlgqi0IllRUQTku5uMZrPsWmnj_JZhfnCborlrTcrg0I7MS5CTf41gkc/s1600/padi+emas1.JPG" height="171" width="200" /></a>Pada suatu masa, Raja Cahaya Santaka dari kayangan turun bermain-main di bumi. Baginda membawa isteri dan tujuh puteri baginda yang jelita. Ramailah sekalian rakyat jelata mengiringi baginda bermain-main itu.<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!-- 001 --></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ketika berada di bumi, tujuh puteri baginda itu terlalu suka mandi-manda di sungai yang jernih airnya. Ada banyak batu-batu besar di tebing sungai itu. Ketujuh-tujuh orang puteri itu akan mengutip bunga-bungaan yang berkembang mekar di hutan tempat mereka berhenti itu.</div><div style="text-align: justify;"><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script></div><br /><div style="text-align: justify;"> Ketika di bumi, setiap mereka di bekalkan dengan seuncang padi emas. Selalulah mereka menabur padi emas itu di celah-celah batu. Mereka suka melihat cahaya pantulan emas di celah-celah batu itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Apabila hendak pulang, mereka akan mengutip semula padi emas itu. Padi emas itu akan di masukkan semula ke dalam uncangnya. Begitulah halnya setiap kali mereka turun bermain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Pada suatu hari, ketika mereka bermain, puteri yang ketujuh menabur padi emas di celah-celah batu. Tapi malangnya, ketika mereka hendak pulang, semua padi itu telah hilang. Raja Cahaya Santaka terlalu murka akan puteri ketujuh baginda. Menurut baginda satu malapetaka akan terjadi di negeri baginda di kayangan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Lalu puteri ketujuh di tinggalkan di bumi untuk mencari padi emas itu. Mereka yang lain semuanya pulang ke kayangan. Puteri ketujuh sentiasalah mencari padi emas yang hilang itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Bebarapa hari kemudian dia melihat anak benih menghijau tumbuh di celah-celah batu di situ. Makin lama anak benih itu semakin membesar dan akhirnya berbuah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Duduklah puteri ketujuh dari musim ke musim menanam padi dari benih yang di dapatinya itu. Akhirnya kawasan padinya semakin luas. Kemudian ramailah orang datang mengambil benih padi daripadanya. Tidaklah dia pulang kekayangan lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Artikel Kisah Lainnya ...<br /></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument></xml><![endif]--> <h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/semut-dan-merpati.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Semut dan Merpati</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/anjing-ayam-jantan-dan-rubah.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Ayam Jantan dan Rubah</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/rubah-dan-gagak.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Rubah dan Gagak</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-harimau-dengan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Harimau Dengan Bayang-bayangnya</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kerbau-balar.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Kerbau balar</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/arnab-yang-pemalas.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Arnab Yang Pemalas</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/mengapa-kera-tiada-berumah.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Kera Tiada Berumah</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/burung-tiung-menyelamatkan-tikus.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Burung Tiung Menyelamatkan Tikus</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kawan-yang-tidak-jujur.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Kawan Yang Tidak Jujur</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kanggaru-dengan-rakan-rakannya.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Kanggaru Dengan Rakan-rakannya</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/anak-ikan-yang-suka-menipu.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Anak Ikan Yang Suka Menipu</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/arnab-yang-rajin-bekerja.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Arnab Yang Rajin Bekerja</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/katak-yang-suka-berlagak.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Katak Yang Suka Berlagak</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles></xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style><![endif]--><div style="text-align: justify;"><br /></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-35133470751968482402015-04-11T07:35:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.068-07:00Inilah Cerpen kanak2 Cerita Rakyat Melayu PUAKA TANJUNG PENYABUNG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0s4Gwl0WOsyRF_Q1jqZ4JhRi3mWcYuBzpfJODqNIqLLbnJJDwR8vUYgLhBJrcBdVeg5W9Vaug7fKrn7_4KSaLlWhFs0k8nBrC1FBI8RtsUYF56RTzvUhfuHJR1R8ey4a6C-3Uis4EyOw/s1600/57545785.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0s4Gwl0WOsyRF_Q1jqZ4JhRi3mWcYuBzpfJODqNIqLLbnJJDwR8vUYgLhBJrcBdVeg5W9Vaug7fKrn7_4KSaLlWhFs0k8nBrC1FBI8RtsUYF56RTzvUhfuHJR1R8ey4a6C-3Uis4EyOw/s1600/57545785.jpg" height="200" width="161" /></a><b><i>Cerita Rakyat Melayu<br />PUAKA TANJUNG PENYABUNG</i></b><br />Cerita ini menghisahkan seorang anak bernama Atan Comot yang durhaka kepada ibunya. Atan Comot hilang ditelan laut karena ibunya menyumpahinya. <script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!-- hackers-grup_main_Blog1_468x60_as --><br /><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-5512191772811927" data-ad-slot="8393497295" style="display: inline-block; height: 60px; width: 468px;"></ins>Hal ini terjadi ketika Atan Comot yang sudah kaya raya malu menerima makanan kesayangannya ketika masih kecil, yaitu borin asap dengan ulam latuh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peristiwa itu terjadi ketika Atan menendang baki berkarat yang berisi borin asap dan ulam latuh yang dibawa ibunya. Kemudian Atan memukul tangan ibunya yang berpegang pada tepi perahu sehingga ibunya terjatuh ke dalam sampan kecilnya dan hampir tercebur ke laut. Ibu Atan sangat sedih, kesal dan marah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian , ibu Atan pergi ke sebuah batu di Tanjung Penyabung itu dan berdo’a sambil memegang kedua buah dadanya. Doanya, “Jika benar anak diperahu itu anakku Atan, anak yang telah kukandung Sembilan bulan sepuluh hari; anak yang telah kubesarkan dengan air susuku ini, terjadilah sesuatu padanya”. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah doa itu selesai, tiba-tiba guruh menggelegar dan angin ribut turun dengan kencangnya menenggelamkan perahu Atan. Atan menjerit minta tolong dan minta ampun pada ibunya, tetapi sudah terlambat. Atan hilang ditelan laut. Saat ini, menurut cerita orang, entah benar entah tidak, jika angin sedang kencang, pernah terlihat seorang nenek berdiri di atas batu dan terdengar pula suara orang menjerit.<br /><br />Cerita Terkait Lainnya...<br /><br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument></xml><![endif]--><br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles></xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style><![endif]--> <br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/burung-tiung-menyelamatkan-tikus.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Burung Tiung Menyelamatkan Tikus</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kawan-yang-tidak-jujur.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kawan Yang Tidak Jujur</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kanggaru-dengan-rakan-rakannya.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kanggaru Dengan Rakan-rakannya</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/anak-ikan-yang-suka-menipu.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Anak Ikan Yang Suka Menipu</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/arnab-yang-rajin-bekerja.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Arnab Yang Rajin Bekerja</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/katak-yang-suka-berlagak.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Katak Yang Suka Berlagak</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/anak-helang-dengan-ibunya.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Anak Helang Dengan Ibunya</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/cerita-dongeng-anak2-anak-anjing-yang.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Anak Anjing Yang Tak Sabar</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/cerita-anak2-kesilapan-anak-biri-biri.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kesilapan Anak Biri-biri</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/cerita-bermoral-untuk-kanak-kanak.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Tentang Sang Singa dan Tikus Kecil</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/rosman-pekerja-yang-sabar.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Rosman Pekerja Yang Sabar</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-kanak-kanak-puteri.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Puteri Cenderawasih</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-si-cukai.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Si Cukai</span></a></span></span></span></span></h2></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-55747582050760557282015-04-11T07:30:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.133-07:00Burung Tiung Menyelamatkan Tikus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgJO9oy016pv8KpYqhJtU_pDiU0QAMlnYswpV2y1y8nxOQhnFeSKemQ1x70UZcEOKiSn8QorRTYuxn40S95mdQ41YGrBiGZWP1HCukTSP1IgirwMy1Ql2aBfPKZR04ZppeTThi_QZkBCg/s1600/dsd.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgJO9oy016pv8KpYqhJtU_pDiU0QAMlnYswpV2y1y8nxOQhnFeSKemQ1x70UZcEOKiSn8QorRTYuxn40S95mdQ41YGrBiGZWP1HCukTSP1IgirwMy1Ql2aBfPKZR04ZppeTThi_QZkBCg/s1600/dsd.jpg" /></a></div>Selamat datang dan terima kasih telah berkunjung di blog kami. Inilah Kumpulan, cerita knk2, kisah dan tauladan, cerita dongeng kanak2,cerita kanak-kanak, cerita motivasi kanak kanaktentang janji, kisah dongeng kanak-kanak, 1001 kisah, buku cerita kanak kanak pendek, cerita bermoral, cerita binatang untuk kanak-kanak. Inilah Kisah, Cerita Teladan baru untuk anak-anak : (*Burung Tiung Menyelamatkan Tikus)</div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari, Michael iaitu seekor tikus berjalan-jalan di dalam hutan. Ia dalam perjalanan pulang ke rumahnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia berjalan sambil menyanyi-nyanyi riang. Michael tidak menyedariyang Larry sedang memerhatikannya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Larry ialah seekor kucing. Ia sedang bersembunyi di sebalik pokok. Larry ingin menangkap Michael. Ia ada idea untuk memerangkap Michael . </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Larry berbaring di atas jalan yang akan dilalui oleh Michael. Ia berpura-pura mati. Ketika itu, Mary iaitu seekor burung tiung sedang berehat di atas dahan berhampiran tempat itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari situ ia melihat tikus dan kucing itu. “Aku mesti beri amaran kepada Michael,” kata Mary.<br />Michael tidak menyedari bahaya yang sedang menantinya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia terus berjalan dengan riangnya. Ia semakin menghampiri ‘bangkai’ kucing itu. Tiba-tiba Mary muncul. “Berhenti! Jangan hampiri kucing itu!” kata Mary. “Kenapa?” Tanya Michael dengan hairan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Ia sedang menunggu untuk membaham kamu!” kata Mary lagi. “Mana mungkin! Kucing itu sudah mati!” kata Michael. “Ia hanya berpura-pura mati,” kata Mary. “Saya akan buktikannya,” Kemudia Mary menjerit, “Hei, kucing yang mati itu, buka mulut kamu sekarang!” Larry segera membuka mulutnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia menyangka tikus itu sudah menghampirinya. “Betul cakap awak. Terima kasih kerana telah menyelamatkan nyawa saya,” kata Michael.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kisah dan Cerita Lainnya....<br /></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument></xml><![endif]--> <h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kanak-kanak-pinocchio.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Pinocchio</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-kanak-kanak-sang-pahlawan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Sang Pahlawan Kecil</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-semut-dan-merpati.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Semut dan Merpati</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-abu-dan-100-ekor.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Abu dan 100 ekor ayam</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-rusa-yang-bongkak.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Rusa yang Bongkak</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-pandai-besi-dan-anjingnya.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Pandai Besi dan Anjingnya</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/cerita-pemburu-dan-penebang-kayu.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Cerita Pemburu dan Penebang Kayu</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-anak-anak-bola-kristal.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Bola Kristal</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-burung-gagak-dan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Burung Gagak dan Sebuah Kendi</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-dan-teladan-haiwan-katak-dan-lipan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Katak dan Lipan</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-raja-harimau-dan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Raja Harimau Dan Tikus</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kerbau-dan-kambing.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Kerbau dan Kambing</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisang-dongeng-haiwan-kanak2-tentang.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Anjing dan Bayangannya</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-dan-teladan-haiwan-musang-yang.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Musang Yang Bodoh Sombong</span></a></span></span></span></span></h2><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kancil-dan-kura-kura.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Kancil dan Kura-kura</span></a></span></span></span></span></h2><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles></xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style><![endif]--></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-14985688781484017682015-04-11T07:29:00.001-07:002015-09-23T19:33:12.197-07:00Kisah Puteri Zara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJVz3BgzagK85_VcYUDTiN3EK3LUpvzpDQv5D8i-uLNSlgicni5W5nh8ilzNxb02GQeOzGEPRGHZRWIfJc6V1SvtSxgPz0L2wQd7FTW3r3Bq9pFxk5IYIJcaLbwOCSrgQR9x35guVD1io/s1600/ffff.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJVz3BgzagK85_VcYUDTiN3EK3LUpvzpDQv5D8i-uLNSlgicni5W5nh8ilzNxb02GQeOzGEPRGHZRWIfJc6V1SvtSxgPz0L2wQd7FTW3r3Bq9pFxk5IYIJcaLbwOCSrgQR9x35guVD1io/s1600/ffff.jpg" /></a></div>Selamat datang dan terima kasih telah berkunjung di blog kami. Inilah Kumpulan, cerita knk2, kisah dan tauladan, cerita dongeng kanak2,cerita kanak-kanak, cerita motivasi kanak kanaktentang janji, kisah dongeng kanak-kanak, 1001 kisah, buku cerita kanak kanak pendek, cerita bermoral, cerita binatang untuk kanak-kanak. Inilah Kisah, Cerita Teladan baru untuk anak-anak : (*Puteri Zara - Episode 1 )</div>Zara berdiri tegak di hadapan cermin yang setingginya. Tersenyum sendirian memandang dirinya. Cantiknya! Hidungnya kembang kuncup. Tidak perlu menunggu kata-kata pujian daripada orang lain , dia memang sedia maklum dengan kejelitaan yang dimilikinya. Selayaknya dia bergelar puteri.<br />Ya. Bagi sesiapa yang tidak tahu lagi, Zara adalah puteri. Puteri Zara. Bukan kerabat diraja tetapi anak diraja. Diulangi, anak raja.<br /><div style="text-align: justify;"><br />Berpuas hati dengan penampilan dirinya, dia segera turun ke bawah. Oh, tidak, jangan salah sangka. Dia tidak menuruni tangga, sebaliknya menaiki lif.<br />Dari kamarnya ada lif yang membawanya terus ke tingkat bawah. Sebaik sahaja lif terbuka, permaidani warna merah terhampar indah, sedia dipijak oleh kakinya yang tersarung kasut kaca yang bersinar-sinar setinggi dua setengah inci.</div><div style="text-align: justify;"><br />Zara melangkah keluar dari lif dengan yakin. Badannya tegak mendada. Dagunya diangkat tinggi. Senyumnya terkawal rapi.Ada banyak mata yang sedang memerhati.<br /><br />Jadi dia perlu mengawal langkahnya. Biar setiap langkahnya mempersonakan, persis model.Biar semua mata kagum, terbeliak memandang puteri raja itu. Puteri Zara yang elegan bergaya.<br />Oh, Zara memang suka keadaan begini. Menjadi perhatian setiap orang. Dikagumi setiap mata yang memandang.</div><div style="text-align: justify;"><br />“Alamak!” Zara terdorong ke hadapan beberapa langkah. Mujur tidak tersembam.<br />“Hah!” Semua yang ada terperanjat. Ish macam mana pula dia tiba-tiba terpijak kainnya sendiri. Hmm… mungkin dia perlu memakai kasut yang lebih tinggi tumitnya.<br />“Puteri tak apa-apa? “</div><div style="text-align: justify;"><br />Zara dengan pantas kembali membetulkan postur badan, ke posisi asal, berdiri tegak. Cuba mengawal rasa gugup dan malu.</div><div style="text-align: justify;"><br />“Saya okey.”<br />Dagu kembali ditegakkan, senyuman kembali diukir lau dia meneruskan langkah. Perlahan tetapi penuh bergaya. Dalam hati, berbakul doanya, cepatlah samapai ke limousine yang gah menunggunya.<br />Kakinya terasa menggigil. Maklumlah dia tidak biasa bertumit tinggi.</div><div style="text-align: justify;"><br />Ternyata Tuhamn memakbulkan doanya. Kurang tiga minit dan empat saat, Zara tiba di muka pintu. Dia segera menaiki limousine yang sudah menanti di situ.</div><div style="text-align: justify;"><br />Destinastinya, tentu sahaja Sekolah Menengah Kebangsaan Seksyen 3. Itulah kali pertama dia kan membuat penampilan sulung di sekolah itu sebagai puteri raja.</div><div style="text-align: justify;"><br />Selama ini,Zara hanya pelajar biasa. Tiada siapa yang ambil tahu kehadirannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Cerita Terkait Lainnya ....<br /></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument></xml><![endif]--> <h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kanak-kanak-pinocchio.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Pinocchio</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-kanak-kanak-sang-pahlawan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Sang Pahlawan Kecil</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-semut-dan-merpati.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Semut dan Merpati</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-abu-dan-100-ekor.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Abu dan 100 ekor ayam</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-rusa-yang-bongkak.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Rusa yang Bongkak</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-pandai-besi-dan-anjingnya.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Pandai Besi dan Anjingnya</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/cerita-pemburu-dan-penebang-kayu.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Cerita Pemburu dan Penebang Kayu</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-anak-anak-bola-kristal.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Bola Kristal</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-burung-gagak-dan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Burung Gagak dan Sebuah Kendi</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-dan-teladan-haiwan-katak-dan-lipan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Katak dan Lipan</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-raja-harimau-dan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Raja Harimau Dan Tikus</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kerbau-dan-kambing.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Kerbau dan Kambing</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisang-dongeng-haiwan-kanak2-tentang.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Anjing dan Bayangannya</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-dan-teladan-haiwan-musang-yang.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Musang Yang Bodoh Sombong</span></a></span></span></span></h2><span style="color: blue;"> </span><h2 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kancil-dan-kura-kura.html"><span style="border: 1pt none windowtext; font-family: "inherit","serif"; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Kancil dan Kura-kura</span></a></span></span></span></h2><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles></xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style><![endif]--></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-18319865948408715852015-04-11T07:29:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.163-07:00Kawan Yang Tidak Jujur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_MmwRtaQzPWykDcM-qfh2lgqiD1XbTLnyAgn_haTvintjn896zO_WnUSr7CFCqXk77UB7dh7cogFw6G5nLi3Gn2HBD_nUsGbtm-6Knt60T5qM85amvyGGn0cBMUWijm7sUCSBKMSGzGQ/s1600/donkey.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_MmwRtaQzPWykDcM-qfh2lgqiD1XbTLnyAgn_haTvintjn896zO_WnUSr7CFCqXk77UB7dh7cogFw6G5nLi3Gn2HBD_nUsGbtm-6Knt60T5qM85amvyGGn0cBMUWijm7sUCSBKMSGzGQ/s1600/donkey.jpg" /></a>Selamat datang dan terima kasih telah berkunjung di blog kami. Inilah Kumpulan, cerita knk2, kisah dan tauladan, cerita dongeng kanak2,cerita kanak-kanak, cerita motivasi kanak kanaktentang janji, kisah dongeng kanak-kanak, 1001 kisah, buku cerita kanak kanak pendek, cerita bermoral, cerita binatang untuk kanak-kanak. Inilah Kisah, Cerita Teladan baru untuk anak-anak : (*Kawan Yang Tidak Jujur)<br /><br />Terdapat seekor rubah bernama Joe. Ia mempunyai sahabat bernama Ronnie. Ronnie ialah seekor keldai. Joe sangat licik. Ronnie pula seekor keldai yang kurang cerdik. Oleh itu, Joe sering mengambil kesempatan terhadap kawannya itu.<br /><br />Ia kerap menggunakan Ronnie bagi mendapatkan makanan. Roni hanya menurut segala kata-kata dan arahan Joe. Pada suatu petang, Joe dan Ronnie berjalan- jalan di dalam hutan. Tiba-tiba mereka terserempak dengan seekor singa.<br /><br />Kedua-duanya tidak dapat melarikan diri. Joe yang licik mendapat idea untuk melepaskan diri dari singa itu. Ia berpura-pura berani di hadapan kawannya itu. “Kamu tunggu di sini. Biar aku pergi berunding dengan singa itu,”kata Joe. <br /><br />Joe berjalan kea rah singa. “Hai, encik Singa! Tolong jangan makan saya! Saya akan bawakan keldai itu ke sebuah gua. Tuan boleh menikmati dagingnya yang lazat itu di sana,” kata Joe dengan lemah lembut. “Baiklah, aku akan lepas kan kau! Tapi, kau mesti bertindak cepat!” jawab singa dengan garang. <br /><br />Joe kembali menemui Ronnie. “Singa itu tak mahu makan kita sekarang! Lebih baik kita pergi segera dari sini dan menyorok di dalam gua ketika rubah dan keldai itu masuk ke dalam gua, singa terus menerkam rubah. Kemudian, ia membaham keldai. Kedua-dua sahabat itu menjadi makanan singa. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cerita Terkait Lainnya ....</div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument></xml><![endif]--> <br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kanak-kanak-pinocchio.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Pinocchio</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-kanak-kanak-sang-pahlawan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Sang Pahlawan Kecil</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-semut-dan-merpati.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Semut dan Merpati</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-abu-dan-100-ekor.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Abu dan 100 ekor ayam</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-rusa-yang-bongkak.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Rusa yang Bongkak</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-pandai-besi-dan-anjingnya.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Pandai Besi dan Anjingnya</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/cerita-pemburu-dan-penebang-kayu.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Cerita Pemburu dan Penebang Kayu</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-anak-anak-bola-kristal.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Bola Kristal</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-burung-gagak-dan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Burung Gagak dan Sebuah Kendi</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-dan-teladan-haiwan-katak-dan-lipan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Katak dan Lipan</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-teladan-haiwan-raja-harimau-dan.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Raja Harimau Dan Tikus</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kerbau-dan-kambing.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Kerbau dan Kambing</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisang-dongeng-haiwan-kanak2-tentang.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Anjing dan Bayangannya</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-dan-teladan-haiwan-musang-yang.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Musang Yang Bodoh Sombong</span></a></span></span></span></span></h2><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"> </span></span></span><br /><h2 style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin: 0in 0in 0.0001pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: blue;"><span style="font-weight: normal;"><a href="http://www.riansaputra.info/2015/03/kisah-kancil-dan-kura-kura.html"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0in; text-decoration: none;">Kisah Kancil dan Kura-kura</span></a></span></span></span></span></h2><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles></xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style><![endif]--></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-39396543075032420612015-04-09T06:18:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.225-07:00Kisah Teladan Haiwan Raja Harimau Dan Tikus<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-syXTbUhYrkc/VSZ70lJPikI/AAAAAAAAAAs/HMEjg91n1kA/s1600/45879ukhj.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-syXTbUhYrkc/VSZ70lJPikI/AAAAAAAAAAs/HMEjg91n1kA/s1600/45879ukhj.jpg" /></a></div>Di dalam hutan belantara tinggal Raja Harimau yang sangat ditakuti oleh binatang yang lain. </div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari, sedang Raja Harimau berehat kerana kekenyangan, tiba2 seekor tikus berjalan melintas di hadapan Sang Raja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Harimau dengan marah terus menangkap tikus tersebut. Tikus pun merayu pada Sang Raja minta di lepas kan. Berkata lah si Raja, "Kenapa beta perlu melepas kamu sedangkan engkau telah melintas di hadapan beta dengan berani" . Sang Tikus pun meminta ampun dan berkata, </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Sekiranya Tuanku melepaskan patik, patik berjanji akan menolong tuanku jika tuanku berada di dalam kesusahan." Bila saja Raja Harimau mendengar kata-kata Sang Tikus. Harimau pun ketawa berdekah-dekah. Lalu berkata, </div><div style="text-align: justify;">" Kamu ini sungguh lucu, bagaimana kamu yang begini kecil mampu menolong beta yang begini besar." Walaubagaimana pun Raja Harimau bersetuju melepaskan Sang Tikus. Selang beberapa hari, Raja Harimau berjalan-jalan di kawasan jajahan nya. Tiba-tiba, </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Raja Harimau telah terpijak perangkap jala. Perangkap itu telah memerangkap Raja Harimau. Sang Raja telah meronta-ronta sekuat hati namun tidak berjaya melepaskan diri. Raja Harimau pun menjerit sekuat hati meminta tolong. Sang Tikus kebetulan lalu di kawasan tersebut pun mendengar suara Raja Harimau meminta tolong. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sang tikus pun terus menggigit jala tersebut sehingga putus. Maka Raja Harimau pun berjaya melepaskan diri. Mulai hari itu, Raja Harimau tidak bongkak lagi. Malah Sang Tikus telah menjadi kawan karib nya. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-50464931808814430102015-04-09T06:16:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.259-07:00Kisah Kancil dan Kura-kura<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzYlI5nlVKkb13v9x-gcWQeLsoEBu2lmoBZsMqv4ftRVUb-zsyDDz5E5NAovODmFOqp9_Cp1wJ_umJxR2OiDL2k4JHWCwpQaIkngHTmCrHzd2eBbLDGLCjW2gjDjUcCRdDKxUduYf0j1k/s1600/54756.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzYlI5nlVKkb13v9x-gcWQeLsoEBu2lmoBZsMqv4ftRVUb-zsyDDz5E5NAovODmFOqp9_Cp1wJ_umJxR2OiDL2k4JHWCwpQaIkngHTmCrHzd2eBbLDGLCjW2gjDjUcCRdDKxUduYf0j1k/s1600/54756.jpg" /></a></div>Kancil dan kura-kura sudah lama bersahabat. Pada suatu hari mereka pergi menangkap ikan disebuah danau. Berjumpalah mereka dengan seekor kijang. Kijang ingin ikut. Lalu mereka pergi bertiga.<br /><br />Sampai disebuah bukit mereka bertemu dengan seekor rusa. Rusa juga ingin ikut. Segera rusa bergabung dalam rombongan. Dalam perjalanan, disebuah lembah berjumpalah mereka dengan seekor babi hutan. Babi hutan menayakan apakah ia boleh ikut. "Tentu saja, itu gagasan yang baik, daripada hanya berempat lebih baik berlima," jawab kura-kura.<br /><br />Setiba di bukit yang berikutnya, berjumpalah mereka dengan seekor beruang. Lalu mereka berenam<br />melanjutkan perjalanannya. Kemudian mereka bertemu dengan seekor badak. "Bagaimana kalau aku ikut," tanya badak. "Mengapa tidak?", jawab semua. Bahkan lalu bergabung pula seekor banteng.<br /><br />Kali berikutnya rombongan kancil bertemu dengan seekor kerbau yang akhirnya ikut serta. Begitu pula ketika mereka bertemu dengan seekor gajah. Demikianlah, mereka bersepuluh berjalan berbaris beriringan mengikuti kancil dan akhirnya mereka sampai ke danau yang dituju. Bukan main banyaknya ikan yang berhasil ditangkap. Ikan kemudian disalai dengan mengasapinya dengan nyala api sampai kering.<br /><br />Keesokan harinya, beruang bertugas menjaga ikan-ikan ketika yang lainnya sedang pergi menangkap ikan. Tiba-tiba seekor harimau datang mendekat. Tak lama kemudian beruang dan harimau terlibat dalam perkelahian seru. Beruang jatuh pingsan dan ikan-ikan habis disantap harimau.<br /><br />Berturut-turut mereka kemudian menugasi gajah, banteng, badak, kerbau, babi hutan, rusa dan kijang,<br />semuanya menyerah. Sekarang tinggal kura-kura dan kancil yang belum terkena giliran menunggu ikan. Kura-kura dianggap tidak mungkin berdaya menghadapi harimau, maka diputuskanlah kancil yang akan menjaga. <br /><br />Sebelum teman-temannya pergi menangkap ikan, dimintanya mereka mengumpulkan rotan sebanyak-banyaknya. Lalu masing-masing dipotong kira-kira satu hasta. Tak lama kemudian tampak kancil<br />sedang sibuk membuat gelang kaki, gelang badan, gelang lutut dan gelang leher. Sebentar-sebentar kancil memandang ke langit seolah-olah ada yang sedang diperhatikannya. Harimau terheran-heran, lalu<br />perlahan-lahan mendekati si kancil. Kancil pura-pura tidak mempedulikan harimau.<br /><br />Harimau bertanya, "Buat apa gelang rotan bertumpuk-tumpuk itu?". Jawab kancil, "Siapa yang memakai gelang-gelang ini akan dapat melihat apa yang sedang terjadi di lagit". Lalu dia menengadah sambil seolah-olah sedang menikmati pemandangan di atas. Terbit keinginan harimau untuk dapat juga melihat apa yang terjadi di langit.<br /><br />Bukan main gembiranya kancil mendengar permintaan harimau. Dimintanya harimau duduk di tanah melipat tangan dan kaki. Lalu dilingkarinya kedua tangan, kedua kaki dan leher harimau dengan gelang-gelang rotan sebanyak-banyaknya sehingga harimau tidak dapat bergerak lagi.<br /><br />Setelah dirasa cukup, rombongan si kancil berniat kembali pulang ke rumah, akan tetapi mereka bertengkar mengenai bagian masing-masing. Mereka berpendapat, siapa yang berbadan besar akan mendapatkan bagian yang besar pula. Kancil sebenarnya tidak setuju dengan usulan tersebut. Lalu dia mencari akal.<br /><br />Tiba-tiba melompatlah kancil dan memberi tanda ada marabahaya. Semuanya ketakutan dan terbirit-birit melarikan diri. Ada yang jatuh tunggang langgang, ada yang terperosok ke lubang dan ada pula yang tersangkut akar-akar. Salaipun mereka tinggalkan semua. Hanya kancil dan kura-kura yang tidak lari. Berdua mereka pulang dan berjalan berdendang sambil membawa bungkusan yang sarat.<br /><br />================================================<br /><br /><br />"Berkat kecerdasan tinggi, yang lemah jadi kuat dan<br />yang ditindas jadi pemenang".</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-88817789741881228582015-04-09T06:15:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.275-07:00Kisah Kerbau dan Kambing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;">Kisah Kerbau dan Kambing<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKPs9EJOThnJVqZCxEIbPoSj3rL1OanEebaq0xdlfoGNMrVdmu5NUeBmU-QvumnRR56Qv61tcoDfEgV8RgduEvUUvWAx272pIXiCnjvgASjMTH5B4oCgMGq9c_IXMawPK79m59PtilxKQ/s1600/07867.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKPs9EJOThnJVqZCxEIbPoSj3rL1OanEebaq0xdlfoGNMrVdmu5NUeBmU-QvumnRR56Qv61tcoDfEgV8RgduEvUUvWAx272pIXiCnjvgASjMTH5B4oCgMGq9c_IXMawPK79m59PtilxKQ/s1600/07867.jpg" /></a></div>Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya.<br /><br />Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."<br /><br />Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-5356435475515969822015-04-05T09:56:00.000-07:002016-03-21T16:21:11.474-07:00Labah-labah Buncit<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOdSlWSDbMeYWxx7B2LaDBgPLj95BMWeAyh11ZvA_4Jc5eSYF096ohuPpbgR9BnrIUpc-KPIJavwVf1NI8Xuz459_axijt93g499PoaEFSt15vYHhK_wnCWpVRWF09vOrFbte61xH6NANU/s1600/labah-labah+buncit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOdSlWSDbMeYWxx7B2LaDBgPLj95BMWeAyh11ZvA_4Jc5eSYF096ohuPpbgR9BnrIUpc-KPIJavwVf1NI8Xuz459_axijt93g499PoaEFSt15vYHhK_wnCWpVRWF09vOrFbte61xH6NANU/s1600/labah-labah+buncit.jpg" /></a></div>
<br />
Dalam sеbuah bеlukar tinggal sееkor labah-labah. Sarangnya lеbih bеsar daripada sarang labah-labah lain. Dahulu bapanya yang mеmbuat sarang itu. Kеmudian ia mеnambah di sеkеliling sarang itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Labah-labah itu bеrlari dеngan pantas dari tеngah kе tеpi sarang. Ia mеnangkap mangsanya. Binatang yang ditangkap sеgеra dimakan. Badannya sеmakin hari sеmakin bеsar. Pеrutnya buncit. Ia mеmang kuat makan. Pеrutnya sеntiasa bеrasa lapar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pada suatu hari, datang dua еkor labah-labah. Satu dari arah timur dan satu lagi dari arah barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kеdua-dua labah-labah mahu mеnjеmput labah-labah buncit makan kеnduri. Kеnduri itu diadakan pada waktu yang sama. Ia mеnjadi sеrba salah. Labah-labah buncit bеrtanya jiran-jirannya. Mеrеka juga mеndapat jеmputan. Jiran di kiri pеrgi kе jеmputan arah barat. Jiran di kanan pеrgi kе jеmputan arah timur. Labah-labah buncit mеndapat akal. Ia mеminta kеrjasama jiran-jirannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Labah-labah buncit mеmbеri tali kеpada jiran-jirannya. Sеsiapa yang makan dahulu tarik tali itu. Ia akan pеrgi kе sana dahulu. Tali itu diikatkan pada pеrutnya supaya tidak tеrlеpas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kеdua-dua labah-labah itu pun pеrgi. Apabila jamuan dihidang, jiran kanan pun mеnarik tali dari arah timur. Pada masa yang sama jiran kiri mеnarik dari arah barat pula. Labah-labah buncit tidak dapat mеngikut kе barat. Ia tidak sеmpat mеmbuka ikatan pеrutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kеdua-dua jiran labah-labah buncit tеrus mеnarik tali masing-masing. Pеrut labah-labah buncit sеmakin tеrcеrut. Sеtеlah tidak bеrjaya mеnarik, kеdua-dua jirannya pun tеrhеnti. Mеrеka mеnikmati hidangan. Sеlеpas makan mеrеka pun pulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Mеrеka mеndapati labah-labah buncit pеngsan. Mеrеka cuba mеmbuka tali yang tеrcеrut di pеrut labah-labah buncit. Sayangnya mеrеka tidak dapat mеmbuka ikatan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bеbеrapa hari kеmudian labah-labah buncit sеdar. Ia bеrjaya mеmbuka ikatan di pеrutnya. Sеjak itu ia tidak hiraukan makan. Pеrutnya tidak bеrasa lapar sеpеrti sеlalu. Pinggangnya pun ramping bеkas kеnе cеrut. Hingga sеkarang pinggang labah-labah kеcil dan gеnting.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-84082225478514363642015-04-05T00:14:00.002-07:002015-09-23T19:33:12.670-07:00Dongeng Lucu (*Si Ayam Yang Suka Menyapa)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilbUK_7PO8eh4nrox591beCNNLykzpEXl7sUeSioQQd8_WrPor_XponaxJzSx0tk4lHYuIR9XbsmYN7M-L2vrNjheGxefHaN9sTmyljU9OX9lWuww8KeHscq4LGnvErCX5k-AIsHOjxYI/s1600/ayam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilbUK_7PO8eh4nrox591beCNNLykzpEXl7sUeSioQQd8_WrPor_XponaxJzSx0tk4lHYuIR9XbsmYN7M-L2vrNjheGxefHaN9sTmyljU9OX9lWuww8KeHscq4LGnvErCX5k-AIsHOjxYI/s1600/ayam.jpg" /></a></div>Kambing dan ayam adalah kawan baik. Mereka berkawan sejak mereka baru dilahirkan lagi. Pada suatu hari,ayam telah menghiaskan dirinya dengan menyangkut manik-manik yang berkilauan pada setiap helaian bulunya.<br /><br />Tajinya diasah sehingga berkilauan dan berjalanlah ia menuju ke kediaman kambing. Tiba di kediaman kambing, ayam pun menyapa sahabatnya itu.<br /><br />Ayam: Kambing, pekabo?<br /><br />Kambing: Baik. Wah,ayam. Bukan main lagi kau. Kau nak ke mana hensem-hensem ni.<br /><br />Ayam: Takde ke mana. Sesajalah nak tengok riaksi engko.<br /><br />Kambing: Tapi kan ayam, macam mana pun ko berhias, ko jalan tetap kaki ayam,kan?<br /><br />Ayam: Ko kutuk aku ye. Ko pun apa kurangnya.<br /><br />Kambing: Apa?<br /><br />Ayam: Nampak macam alim. Bela janggut. Tapi nampak telur.. he..he..he...<br /><br /><br />Artikel Kisah Lainnya ... <br /><br /><br /><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/semut-dan-merpati.html" target="_blank">Semut dan Merpati</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/anjing-ayam-jantan-dan-rubah.html" target="_blank">Anjing, Ayam Jantan dan Rubah</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/rubah-dan-gagak.html" target="_blank">Rubah dan Gagak</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/cerita-teladan-dongeng-dan-kisah-anak.html" target="_blank">Harimau Dengan Bayangnya</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/kerbau-balar.html" target="_blank">Kerbau balar</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/arnab-yang-pemalas.html" target="_blank">Arnab Yang Pemalas</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/mengapa-kera-tiada-berumah.html" target="_blank">Mengapa Kera Tiada Berumah</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/cerita-knk2-pangeran-katak.html" target="_blank">Cerita knk2 - Pangeran Katak</a></li></ul><ul style="text-align: justify;"><li style="text-align: justify;"><a href="http://1001kisah.blogspot.com/2015/03/kisah-teladan-kanak-kanak-puteri.html" target="_blank">Puteri Cenderawasih</a></li></ul></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-42241425294786935412015-04-04T11:42:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.704-07:00Perjuangan Pohon Bambu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrbiBc0emTwyCgVJOi91FUgocD0tyGD4r1pFZOuSN42kJpJbmGNfcjYifqZn7sU7DyQlKqaUkXtJUOuhOLd5zYcrAV7nTQPMICZp3AJ96pZ-UafpRIat8i3cqshF2MVq1pMh9z7GbK_cg/s1600/9078978.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrbiBc0emTwyCgVJOi91FUgocD0tyGD4r1pFZOuSN42kJpJbmGNfcjYifqZn7sU7DyQlKqaUkXtJUOuhOLd5zYcrAV7nTQPMICZp3AJ96pZ-UafpRIat8i3cqshF2MVq1pMh9z7GbK_cg/s1600/9078978.jpg" /></a></div>Inilah Cerita Kanak-kanak tentang Kerajinan Cerita Dongen Untuk Kanak - Kanak Tentang Perjuangan Pohon Bambu<br /><br /><div style="text-align: justify;">Pada suatu waktu aku merasa sangat jenuh dan bosan dengan kehidupan ini dan ingin berhenti dari semuanya, berhenti dari pekerjaan, hubungan, spiritual... dan berhenti untuk hidup.<br /><br />Aku pergi ke tengah hutan dan ingin berbicara untuk yang terakhir kalinya dengan Sang Pencipta.<br /><br />"Tuhan, mohon berikan saya satu alasan untuk tetap hidup dan berjuang?"<br /><br />Ternyata jawaban Maha Pencipta yang Agung sangat mengejutkan....<br /><br />"Lihat di sekelilingmu, apakah kamu melihat tanaman Semak dan pohon Bambu? "Ya," jawabku.<br /><br />Yang Maha Pencipta mulai bertutur:<br /><br /> "Saat aku menanam benih Semak dan Bambu, aku memelihara mereka dengan sangat baik dan hati-hati. Aku memberi mereka sinar matahari, menyirami dengan air seadil-adilnya. Tanaman Semak tumbuh dengan sangat cepat. Daun-daunnya yang hijau tumbuh rimbun sampai menutupi tanah disekelilingnya. Sedangkan benih Bambu belum memperlihatkan apapun.<br /><br />Tetapi aku tidak menyerah dan tetap memelihara mereka dengan baik dan adil. Pada Tahun ke-2, tanaman Semak tumbuh makin subur, rimbun dan makin bertambah banyak. Tetapi, benih Bambu tetap belum memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan.<br /><br />Pada tahun ke-3, benih Bambu masih sama seperti sebelumnya. Tetapi, tetap Aku tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke-4 masih sama saja. Aku bertahan untuk tidak menyerah.<br /><br />Kemudian, pada tahun ke-5, tunas kecil mulai muncul dari benih bambu. Jika dibandingkan dengan tanaman semak, tunas ini sangat kecil dan sepertinya tidak sebanding dengan tanaman semak.<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Tetapi 6 bulan kemudian pohon Bambu tumbuh hingga mencapai ketinggian 100 kaki.Ternyata Bambu menghabiskan waktu 5 tahun untuk menumbuhkan dan menguatkan akarnya. Akar-akar tersebut membuat Bambu menjadi sangat kuat sehingga kokoh menghadapi keadaan alam yang berubah-ubah. Bahkan pohon Bambu sangat berguna untuk kehidupan.<br /><br />Aku tidak akan memberikan cobaan yang lebih berat dari kemampuannya kepada ciptaanku."<br /><br />Aku terdiam. Menyimak baik-baik.<br /><br />"Anakku, apakah kamu sadar, selama ini kamu telah berjuang dan memperkuat akar? Aku tidak menyerah saat menanam benih dan memelihara pohon Bambu, begitu juga denganmu. Jangan membandingkan dirimu dengan yang lain. Bambu mempunyai fungsi yang berbeda dengan Semak, tetapi tetap mereka membuat hutan menjadi indah. Waktumu akan tiba dan kamu akan tumbuh dengan tinggi."<br /><br />"Tetapi, seberapa tinggi saya harus tumbuh?" tanyaku.<br /><br />Maha Pencipta menjawab: "Seberapa tinggi pohon Bambu tumbuh?"<br /><br />"Apakah setinggi kemampuan dan usahanya?" tanyaku lagi<br /><br />"Benar Anakku. Berusahalah sebaik dan semaksimal mungkin."<br /><br />Kemudian aku pergi meninggalkan hutan dengan membawa kisah ini. Aku harap kisah ini dapat membantumu melihat bahwa Tuhan tidak pernah menyerah untukmu.<br /><br /><br />Jangan pernah menyesali setiap hari dalam hidupmu. Hari-hari yang baik memberi kebahagiaan; hari-hari yang buruk memberi pengalaman tak ternilai; keduanya sangat berharga.<span style="color: white;"><i>D</i></span><br /><span style="color: white;"><i>e</i></span><br /><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ --><script src="http://adsensecamp.com/show/?id=2NivwsHpbvw%3D&cid=1mKE6FR8OXo%3D&chan=WN3VPpv2CCM%3D&type=12&title=3D81EE&text=000000&background=FFFFFF&border=000000&url=2BA94F" type="text/javascript"></script><!-- End: http://adsensecamp.com/ --><span style="color: white;"><i>Demikianlah Cerita dan Kisah Seputar Cerita Kanak-Kanak Tentang Kerajinan Perjuangan Pohon Bambu situs yang memberikan informasi terbaru, maupun lama dari Cerita Kanak-Kanak Tentang Kerajinan Perjuangan Pohon Bambu berbagai sumber Media Cerita Kanak-Kanak Tentang Kerajinan Perjuangan Pohon Bambu dari Kota Cerita Kanak-Kanak Tentang Kerajinan Perjuangan Pohon Bambu, Yang Kami Himpun dan kami kumpulkan menjadi Informasi Utama Pada Pencarian Info Terbaru untuk sekedar hiburan semata dan pengetahuan lainnya berikut Informasi Cerita Kanak-Kanak Tentang Kerajinan Perjuangan Pohon Bambu terbaru , aktual, yang terhangat Khusus Kota Cerita Kanak-Kanak Tentang Kerajinan Perjuangan Pohon Bambu.</i></span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-9441151275245725002015-04-04T11:40:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.724-07:00Kisah Cerpen Kanak-kanak Cerita Rakyat Melayu PUTRA LOKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPOlOx3S5_g_qIDrw4kkmiNmfdyLbJtzU6_nveHthYzu38-z0ggwTUHVCQv3-yD4SDx86E9KDB-3izOJHWc3maTQP6V_55cYAAhNoNYDCxFB8B-SAd4PoInGrqUi8yHehmOnb6HiIY0-E/s1600/656456.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPOlOx3S5_g_qIDrw4kkmiNmfdyLbJtzU6_nveHthYzu38-z0ggwTUHVCQv3-yD4SDx86E9KDB-3izOJHWc3maTQP6V_55cYAAhNoNYDCxFB8B-SAd4PoInGrqUi8yHehmOnb6HiIY0-E/s1600/656456.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Kisah Cerpen Cerita Kanak-kanak Rakyat Melayu<br />PUTRA LOKAN</i></b><br />Pada zaman dulu di hulu sungai Bintan memerintah seorang raja yang adil. Rakyatnya makmur dan sejahtera. Akan tetapi, sayangnya, raja tidak memiliki keturunan meskipun sudah belasan tahun menikah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari permaisuri dan raja pergi berkelah di muara sungai dan permaisurinya yang ditemani dayang-dayang mandi di sungai. Entah apa sebabnya tiba-tiba permaisuri terjatuh dan pingsan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Raja sangat resah melihata keadaan permaisurinya. Dipanggilnya tabib, tetapi tabibi tidak mengobati karenda permaisuri sedang berbadan dua. Berita ini sangat menggembirakan raja dan permaisuri derta seluruh rakyatnya. Ketka melahirkan, bepata terkejutnya raja dan permaisuri karena anak yang dilahirkan berupa lokan. Peristiwa ini merupakan aib bagi raja. Raja bingung dan malu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada saat kebingungan itlah bendaraha kerajaan yang menyimpan niat jahat pada raja mengahsut raja agar permaisuru dan likan dibuang ke dalam hutan yang jauh dari kerjaan. Sesampai di hutan, permaisuri merasa sangat sedih, takut dan bingung. Dalam kebingan itu pula dia bertemu dengannenek Kebayan. Di rumah nenek Kebayan yang sempit itulah permaisuru menghabiskan waktu bersama dengan lokan anaknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />Setelah 18 tahun di hutan, rupanya lokan berkembanga sesuai usianya. Pada malam bula purnama, muncullah seorang putera dari dalam kolam. Betapa terkejutnya permaisur da dia heran siapakah gerangan pemuda tampan ini. Akan tetapi, putera lokan langsung mengatakan bahwa dia adalah purta permaisur yang muncul dari dalam lokan. Betapa haru dan bahagianya permaisuri.</div><div style="text-align: justify;"><br />Tak lama kemudian, mereka berdua, yaitu permaisuri dan putranya berangkat ke kerajaan. Mereka ingin bertemu dengan raja dan melihat-lihat keadaan itu kota kerajaan. Mereka tinggal di pinggir kota dan Putra Lokan menyamar sebagai pedagang kelliling sehingga agak bebas memasuki lingkungan istana.</div><div style="text-align: justify;"><br />Dari penyamaran inilah diketahui bahwa raja telah ditawan dan ditahanoleh bendahara dan pengikutnya d dalam perigi beracun. Hal ini diceritakannya pada ibundanya.<br /><br />Lalau mereka berencanamelakikan penyerangan terhadap bendahara. Pada saat yang tepat, Putra Lokan melakukan penyerangan dan menang.</div><div style="text-align: justify;"><br />Kemudian dapat membebaskan raja dari dalam perigi beracun. Raja merasa sangat beruntang budi kepada Putra Lokan. Kemudan raja bertanya, “Siapakah pemuda sebenarnya?” Purta Lokan menjawab “Biarlah nanti ibunda saya yang menjawab, sebentar lagi ibunda akan datang menghadap baginda”. Taklama kemudian muncullah ibunda Putra Lokan dan tahulah baginda bahwa pemuda itu adalah putranya sendiri.</div><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ --><script src="http://adsensecamp.com/show/?id=2NivwsHpbvw%3D&cid=1mKE6FR8OXo%3D&chan=WN3VPpv2CCM%3D&type=12&title=3D81EE&text=000000&background=FFFFFF&border=000000&url=2BA94F" type="text/javascript"></script><!-- End: http://adsensecamp.com/ --></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-28834917570041581452015-04-03T02:49:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.778-07:00CERITA KANAK-KANAK INDIA MALAYSIA - Pak Kasim dan Ular<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzPCq0MPmBT_VaTG4HTT7vHc42ajn3htg3x8eHYTZyWypSdEgBc-TSf4wl3AEUOwXvzDf7M-ZVTgflfJ2HkVY2rzKsS8LsOyFOwNLgKagj2hQS3cQlv3O-24efOCQEeRXjwWzbrodSczE/s1600/656.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzPCq0MPmBT_VaTG4HTT7vHc42ajn3htg3x8eHYTZyWypSdEgBc-TSf4wl3AEUOwXvzDf7M-ZVTgflfJ2HkVY2rzKsS8LsOyFOwNLgKagj2hQS3cQlv3O-24efOCQEeRXjwWzbrodSczE/s1600/656.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pak Kasim dan isterinya tinggal di tepi hutan. Mereka berdua saja karena tidak mempunyai anak. Tiap hari pak Kasim mencari kayu bakar di hutan untuk dijual atau ditukar dengan barang kebutuhan lainnya.<br /><br />Suatu siang, pak Kasim yang sudah mengumpulkan kayu sejak pagi, beristirahat di bawah pohon yang rindang. Tiba-tiba terdengar suara, “Tolong! Tolong keluarkan aku.”<br /><br />Pak Kasim mencari asal suara itu dan melihat sebatang pohon yang tumbang menutupi sebuah lubang besar. Pak Kasim mengintip ke dalam lubang dan melihat seekor ular besar berusaha mendorong pohon tumbang itu.<br /><br />Pak Kasim takut dan bermaksud pergi saja dari situ. Tapi ular itu memanggilnya, “Jangan takut. Aku tidak akan menyakitimu.“<br /><br />Pak Kasim ragu-ragu. Tapi ular itu berbicara lagi. “Tolong pindahkan pohon ini agar aku bisa ke luar. Aku akan mamberikan apa saja yang kauminta.”<br /><br />Pak Kasim mendorong batang pohon sehingga ular itu bisa ke luar dari lubang.<br /><br />“Sekarang katakan apa yang kau inginkan.” kata ular.<br /><br />“Aku orang miskin,” kata pak Kasim. “Aku ingin menjadi kaya.”<br /><br />“Baiklah,” jawab ular. “Pulanglah.”<br /><br />Pak Kasim pulang dan rumahnya yang reyot sudah menjadi gedung yang megah. Bahkan isterinya mengenakan pakaian dan perhiasan yang indah. Di meja makan sudah tersedia makanan yang lezat. Sekarang Pak dan Bu Kasim menikmati hidup sebagai orang kaya, bahkan tanpa harus bekerja.<br /><br />Tak lama kemudian, para tetangga mulai membicarakan pasangan yang mendadak menjadi kaya raya itu.<br /><br />Bu Kasim merasa tidak enak. “Pak,” katanya kepada suaminya. “Para tetangga membicarakan kita. Katanya kira merampok sehingga menjadi kaya.”<br /><br />“Biarkan saja, bu.” Kata Pak Kasim. “Mereka hanya iri.”<br /><br />Beberapa hari kemudian, Bu Kasim berkata, “Kita memang kaya dan hidup enak, tapi aku tidak suka karena orang-orang justeru mengejek kita.”<br /><br />“Pergilah menemui ular itu lagi, pak. Mintalah agar mereka menghormati kita.”<br /><br />Pak Kasim pergi ke lubang ular itu dan menceritakan apa yang terjadi.<br /><br />“Baiklah,” kata ular. “Pulanglah. Kau sudah menjadi raja sekarang. Tapi ingat, kau harus menjadi raja yang adil dan bijaksana.”<br /><br />Pak Kasim pulang. Baru saja ia masuk ke rumah, ada orang mengetuk pintunya. Ternyata beberapa pengawal berdiri di depan rumahnya. Mereka menceritakan bahwa raja telah turun tahta dan menjadi pertapa. Sekarang mereka ingin pak Kasim menjadi raja.<br /><br />Pak Kasim dibawa ke istana dan dinobatkan menjadi raja. Bu Kasim menjadi permaisuri. Semua orang menghormati mereka dan melakukan semua perintah mereka.<br /><br />Pada suatu hari, permaisuri ingin memakai gaun kesayangannya. Tapi baju itu belum kering setelah dicuci. Permaisuri kesal.<br /><br />Esok harinya, matahari bersinar terik sekali. Permaisuri kepanasan. Ia pergi ke kolam di istana bersama beberapa pelayan. Tapi sinar matahari membuat kulitnya terbakar.<br /><br />Permaisuri menemui raja. “Pak, biar pun kita raja dan ratu, tapi kita hanya dihormati oleh manusia. Pergilah ke ular itu dan mintalah agar matahari mematuhi kita.”<br /><br />Raja pergi ke hutan menemui ular dan mengutarakan keinginannya. Ular menjadi marah.<br />“Pulanglah, pak Kasim,” kata ular. “Aku tak dapat menuruti keinginanmu. Kau terlalu serakah dan mementingkan diri sendiri.”<br />Pak Kasim pun pulanglah ke istana. Ia merasa lega. Setidaknya ia masih menjadi raja.<br /><br />Tapi esok harinya, raja yang asli kembali dari pertapaan. Pak Kasim dan isterinya dipersilakan kembali ke rumah mereka. Bu Kasim tidak puas, tapi tidak dapat berbuat apa-apa.<br />Ketika mereka tiba di depan rumah, gedung megah mereka sudah tidak ada lagi. Di sana hanya ada rumah tua mereka yang sudah reyot. </div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-68666718153375024142015-04-03T02:46:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.812-07:00TIKUS KOTA DAN TIKUS DESA (AESOP FABEL) INDIA DAN MALAYSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZBBqPWdUvsaIMmqAIRrxLC3t6eOHuuzsNmRORQ7Cxtnli7cMxRcX_Mq74uoCCUJASilXEuEMV80rDCeeOk2YXVVVG_woaA9oJxXtW0M5I8-WCMrsH4R65fOkqDKgts7OUhgRYTgRsVVg/s1600/43534.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZBBqPWdUvsaIMmqAIRrxLC3t6eOHuuzsNmRORQ7Cxtnli7cMxRcX_Mq74uoCCUJASilXEuEMV80rDCeeOk2YXVVVG_woaA9oJxXtW0M5I8-WCMrsH4R65fOkqDKgts7OUhgRYTgRsVVg/s1600/43534.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">INI IKISAH TIKUS KOTA DAN TIKUS DESA (AESOP FABEL) INDIA DAN MALAYSIA<br />Pada suatu hari seekor tikus kota pergi mengunjungi sepupunya di desa. Tikus desa kasar namun ia mencintai sepupu kotanya dan menyambutnya dengan hangat. Ia menawarkan kacang, daging, keju dan roti. Hanya itu yang dimilikinya namun ia menyajikannya dengan tulus.<br /><br />Tikus kota berkata, “Aku tak mengerti, bagaimana kau bisa hidup seperti ini, dengan makanan sederhana ini. Tentu saja kau tidak dapat mengharapkan yang lebih baik di desa. Ikutlah dengan ku ke kota dan akan kutunjukkan padamu bagaimana menjalani hidup. Seminggu saja kau tinggal di kota, kau akan heran bagaimana kau bisa bertahan hidup di desa selama ini.”<br /><br />Tak lama kemudian kedua tikus berangkat ke kota. Mereka pun tiba di rumah tikus kota malam itu. “Kau pasti ingin makan dan minum setelah perjalanan panjang tadi, “ kata tikus kota. Ia mengajak tikus desa ke sebuah ruang makan besar. Di sana ada sisa-sisa makanan pesta dan kedua tikus segera makan dengan lahap. Tiba-tiba terdengar geraman dan gonggongan.<br /><br />“Apa itu?” tanya tikus desa ketakutan.<br /><br />“Oh, itu hanya anjing-anjing di rumah ini.”<br /><br />“Hanya?” kata tikus desa, “Aku tak suka makan malam diiringi musik,”<br /><br />Pada saat itu pintu terbuka dan masuklah dua ekor anjing besar. Kedua tikus pun lari.<br /><br />“Selamat tinggal, sepupuku,” kata tikus desa<br /><br />“Kau baru tiba, sudah mau pergi?” jawab tikus kota.<br /><br />“Ya,” kata tikus desa, “Lebih baik makan roti dan kacang dengan tenang daripada makan kue yang mewah tapi selalu ketakutan.”</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-1398082345291342042015-04-03T02:44:00.000-07:002015-09-23T19:33:12.828-07:00CERITA DONGENG, CERPEN INDIA - KUCING YANG MENJADI RATU (CERITA RAKYAT KASHMIR, INDIA)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEEr6VY5DxIoORjPpwji9hHffWOqUyiO5oAgK-izDW3AMr4fGyBdn_EbKltBp65lnW34i2EQVibdQqCJfI-79JFwPMh58Hr1Qdu9sXSiFyy3XxPYEPdN2uMYBTpurQfLzuHfe6vlsBDNA/s1600/767657.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEEr6VY5DxIoORjPpwji9hHffWOqUyiO5oAgK-izDW3AMr4fGyBdn_EbKltBp65lnW34i2EQVibdQqCJfI-79JFwPMh58Hr1Qdu9sXSiFyy3XxPYEPdN2uMYBTpurQfLzuHfe6vlsBDNA/s1600/767657.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: xx-small;">INILAH CERITA DONGENG, CERPEN INDIA - KUCING YANG MENJADI RATU (CERITA RAKYAT KASHMIR, INDIA) KUCING YANG MENJADI RATU (CERITA RAKYAT KASHMIR, INDIA)</span></i><br />Seorang raja yang memerintah di Kashmir, India, mempunyai banyak isteri, namun tak seorang pun isterinya melahirkan anak untuknya. Ia sangat kuatir tidak mempunyai pewaris yang akan meneruskan kerajaannya.<br /><br />Pergilah sang raja ke bagian istana dimana isteri-isterinya tinggal dan mengumumkan bila dalam waktu setahun mereka tidak dapat melahirkan putera untuknya maka mereka akan dijatuhi hukuman mati.<br /><br />Para isteri raja berdoa kepada dewa Shiva memohon bantuan untuk memenuhi kehendak raja. Setelah menunggu penuh harap selama beberapa bulan, akhirnya mereka menyadari bahwa harapan mereka takkan terkabul. Mereka pun mencari akal agar mereka tidak dihukum mati.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tak lama kemudian raja mendengar bahwa salah satu isterinya mengandung dan melahirkan seorang bayi perempuan. Namun itu tidak benar. Yang sesungguhnya terjadi adalah seekor kucing melahirkan banyak anak. Salah satu anak kucing itu diambil dan dibesarkan oleh isteri-isteri raja.<br /><br />Ketika sang raja mendengar berita itu, ia sangat gembira. Ia memerintahkan, “Bawalah puteriku menemuiku. Aku ingin melihatnya.”<br /><br />Para isteri raja sudah menduga bahwa raja ingin melihat puterinya, “Katakan kepada baginda, “ kata mereka kepada pesuruh raja, “para Brahmana mengatakan bahwa anak itu tidak boleh dilihat ayahnya sebelum ia menikah.” Mendengar hal itu, raja pun tidak memaksa untuk melihat puterinya.<br /><br />Raja terus menerus menanyakan tentang sang puteri dan jawaban yang diterimanya selalu tentang betapa cantik dan pintarnya sang puteri. Ia pun sangat gembira mendengarnya. Tentu saja ia menginginkan seorang putera, namun karena Tuhan tidak berkenan mengabulkan permintaannya, ia menghibur dirinya dengan membayangkan akan menikahkan puterinya dengan seseorang yang layak untuknya dan mampu memimpin kerajaan setelah ia turun tahta. <br /><br />Ketika sang raja memutuskan sudah waktunya puterinya menikah, ia memerintahkan para penasihatnya mencari pasangan yang tepat untuk sang puteri. Dengan segera mereka menemukan seorang pangeran yang baik, cerdas dan rupawan. Raja pun segera memerintahkan untuk dilakukan persiapan pernikahan.<br /><br />Apa yang dapat dilakukan para isteri raja sekarang? Tak ada gunanya lagi mereka berusaha melanjutkan kebohongan mereka. Pengantin pria akan segera datang dan ingin melihat calon isterinya. Raja pun sudah sangat mendambakan untuk melihat sang puteri.<br /><br />Mereka berunding dan memutuskan untuk memanggil sang pangeran dan menjelaskan semuanya kepadanya. Mereka dapat menyiapkan alasan lain untuk sang raja sehingga mereka dapat mengulur waktu.<br /><br />Sang pangeran pun dipanggil dan mereka pun menceritakan semuanya kepadanya, setelah sang pangeran bersumpah untuk menjaga rahasia bahkan kepada orang tuanya sekalipun.<br /><br />Pesta pernikahan diselenggarakan dengan meriah, dihadiri oleh para raja yang dari negara-negara tetangga. Sang raja dengan mudah dibujuk untuk mengijinkan tanda yang membawa pengantin wanita tanpa melihat puterinya. Kucing itu dibawa dengan tandu ke kerajaan sang pangeran.<br /><br />Sang pangeran merawat kucing itu dengan penuh kasih sayang dan mengurungnya dalam kamar pribadinya. Ia tidak mengijinkan seorang pun, termasuk ibunya sendiri masuk ke dalam kamarnya.<br /><br />Namun pada suatu hari, ketika pangeran sedang pergi, ibunya ingin berbicara dengan menantunya dari luar kamar. “Menantuku,” panggilnya. “Kau dikurung dalam kamar ini dan tidak boleh bertemu dengan orang lain. Kau pasti bosan. Suamimu sedang pergi. Kau boleh keluar tanpa takut bertemu seseorang. Maukah kau keluar?”<br /><br />Kucing itu memahami perkataan sang ratu dan menangis sedih seperti manusia. Tangisannya membuat ratu sedih hingga ia memutuskan untuk berbicara dengan puteranya bila ia kembali nanti. <br /><br />Tangisan kucing itu juga terdengar oleh Parvati, isteri Shiva. Ia pun menemui Shiva dan memohon kepadanya untuk menolong binatang malang itu.<br /><br />“Katakan kepadanya,” kata Shiva, “untuk mengoleskan minyak pada bulu di seluruh tubuhnya dan ia akan berubah menjadi seorang wanita yang cantik jelita. Ia akan menemukan minyak itu di kamarnya.”<br /><br />Parvati bergegas menemui sang kucing untuk menyampaikan kabar gembira itu. Ia pun segera mengoleskan minyak ke seluruh tubuhnya dan berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. Namun ia sengaja melewatkan setitik kecil bulu kucing di bahunya agar suaminya mengenalinya dan tidak menolaknya.<br /><br />Malam itu sang pangeran pulang dan melihat isterinya telah berubah menjadi wanita yang cantik. . Permintaan ibunya membuatnya cemas karena ia tidak dapat menjelaskan mengapa isterinya adalah seekor kucing, namun sekarang semua kecemasannya hilang dan ia pun merasa sangat bahagia. Ia membawa isterinya menemui ibunya. Sang ratu yang semula mengira menantunya itu tidak bahagia menjadi lega melihat menantunya yang cantik dan tersenyum.<br /><br />Beberapa minggu kemudian sang pangeran didampingi isterinya mengunjungi ayah mertuanya. Sang raja yang mengira sang puteri adalah anaknya sendiri, gembira luar biasa. Isteri-isteri raja pun gembira karena doa mereka terkabul dan nyawa mereka terselamatkan.<br /><br />Pada akhirnya raja menyerahkan kerajaannya kepada menantunya, dan sang pangeran kemudian memerintah kedua kerajaan yang kelak menjadi kerajaan yang termashyur dan kaya raya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7312336690937609464.post-53521892092713667412015-03-28T23:21:00.000-07:002015-09-23T19:33:13.185-07:00Kisah Cerpen Kanak2 Ank2 Cerita Rakyat Melayu SI JANGOI Bhagian Akhir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3tDEs3KglQH3l76WOqJQ2TG_VaQ8ixjnx0N399gPesysqYr1bI4WnXjtpalsxqvUBRmTD0uXlZSyMpU2BffaWpdJaC-sFJqDLDTE-wzK_BIbtpSe2Fcvo8FY7RT1Ckh-rK-8oum_d6pc/s1600/8768.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3tDEs3KglQH3l76WOqJQ2TG_VaQ8ixjnx0N399gPesysqYr1bI4WnXjtpalsxqvUBRmTD0uXlZSyMpU2BffaWpdJaC-sFJqDLDTE-wzK_BIbtpSe2Fcvo8FY7RT1Ckh-rK-8oum_d6pc/s1600/8768.jpg" /></a><b><i>Cerita Rakyat Melayu </i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><i>SI JANGOI</i></b></div><div style="text-align: justify;"><br />Melihat orang-orang kampong sangat terkejut dan sepertinya tak sampai hati untuk memenggal dirinya menjadi tiga bahagian, si Jangoi pun berkata, “Kenapa orang-orang menjadi ketakutan dan tak sampai hati untuk memenggal aku?<br /><script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!-- hackers-grup_main_Blog1_468x60_as --><br /><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-5512191772811927" data-ad-slot="8393497295" style="display: inline-block; height: 60px; width: 468px;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script> Kalau tubuhku tidak dipisahkan, aku tidak akan mati dan aku akan terus mengacau!” Ujar si Jangoi. Kata-katanya, betul-betul membuat orang kampong serba salah. Kalau tidak melakukan seperti apa kata si Jangoi. Kampong tidak akan aman. Tapi kalau melakukan syarat yang dikatakan oleh Jangoi, mereka juga tak sampai hati.<br /><br />Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya si Jangoi di bunuh. Namun orang kampong tidak mengikut arahannya dari Jangoi untuk memisahkan ketiga bahagian tubuhnya. Akhirnya, tak sampai seminggu si Jangoi bangkit dari kuburnya, dan hidup kembali, serta mengacau orang kampong lebih dahsyat. Si Jangoi betul-betul jadi macam orang minyak.<br /><br />Terpaksalah orang kampong mencari orang yang berilmu, orang pandai, untuk menangkap Jangoi. Setelah berusaha dengan keras, akhirnya si Jangoi dapat tertangkap. “Wahai orang kampong sekaliannya, kita memang harus melakukan seperti arahan yang diberikan oleh si jangoi ini. Sebab itulah petuahnya, jika kita tidak melakukannya. Si Jangoi akan terus dengan perangkainya.<br /><script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!-- hackers-grup_main_Blog1_468x60_as --><br /><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-5512191772811927" data-ad-slot="8393497295" style="display: inline-block; height: 60px; width: 468px;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>Bahkan semakin hari, semakin jahat. Memang kita tak sampai hati, sebab si jangoi masih budak lagi. Demi kepentingan orang banyak, terpaksalah kita harus mengorbankan si Jangoi!” Demikian kata orang pandai itu dengan panjang lebar. Akhirnya dengan perasaan serba salah, orang-orang kampongpun melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Jangoi. Konon, kepala Jangoi di tanam di Pulau Los, badannya di tanam di Pulau Penyengat, sedangkan kakinya di tanam di Pulau Paku.<br /><script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!-- hackers-grup_main_Blog1_468x60_as --><br /><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-5512191772811927" data-ad-slot="8393497295" style="display: inline-block; height: 60px; width: 468px;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>Memang sungguh ajaib! Sejak kejadian itu si Jangoi memang tak pernah muncul lagi. Kampong itupun kembali tentram seperti semula. Oleh sebab itu, kalau ada anak nakal, selalu disebut orang, “Huh! Kelaku macam si Jangoi!” <b>TAMAT</b><br /><br />*****<br /><b>Cerita rakyat</b> yang diceritakan di atas hanyalah sebagian dari cerita rakyat yang dimiliki Kepulauan Riau. Selain cerita-cerita di atas, Kepulauan Riau masih memiliki banyak cerita rakyat, antara lain, Pinang Gumba, Bidu Berjanggut, Silang Juna, Si Jambu Rakai, Jerambang, Dandan Setia Nazar Dicinta, Panglima Undan,<br />Asal Mula Orang Maras Pindah ke Bakung, Awang Pengintai, Cerita Suku Barok, Gunung Lima Beradik, Ular Mati Ekor, Panglima Daik, Pak Belalang, Pak Pandir, Lebai Malang, Si Tanggang, Si Badang, Pulau Paku, Pulau Tapai, Jangoi, Kisah Gunung Daik dan masih banyak lagi. </div></div>Unknownnoreply@blogger.com0