Cerpen Kanak2 Ank2 Cerita Rakyat Melayu SI JANGOI Bhagian 5

Cerita Rakyat Melayu 
SI JANGOI
Banyak orang kampong yang memburu dan hendak menangkap si Jangoi. Pada hari petang menjelang  maghrib, si Jangoi mulai dengan perangainya mengusik orang yang akan pergi sembahyang.

Maka serentak orang-orang kampong yang sudah bersiap sedia, langsung mengejar Jangoi. Maka terjadilah kejar-mengejar, walaupun ramai orang yang memburunya, tak mudah untuk menangkap Jangoi. Jangoi pandai menggelecek, lari sana, sembunyi di sini. Badannya pun macam belut, licin. Payah di tangkap. 

Tetapi dengan usaha yang gigih dari orang-orang kampong, akhirnya Jangoi dapat tertangkap. Begitu jangoi dapat tertangkap, langsung diikat serta diapit oleh beberapa orang dewasa sehingga tak dapat lari. Langsung dibawa kehadapan Orang Tua.

“Hei Jangoi …. Aku hendak bertanya kepadamu. Jawablah dengan jujur …. Apa sebenarnya maksudmu suka mengganggu orang-orang kampong, hingga kelakuanmu seperti orang minyak!” Tanya Orang Tua. Tapi si Jangoi tidak menjawab, ia hanya tertawa-tawa saja.

“Baiklah, kalau kamu tidak mau menjawab. Tapi beritahukan kepadaku, ilmu apa yang kamu pakai sehingga dapat melepaskan ikatan dan menghilangkan diri …” Tanya lagi si Orang Tua dengan sabar. Ternyata si  jangoi masih belum ingin menjawab, ia masih diam dan hanya tersenyum-senyum. Orang Tua itu pun hampir habis kesabarannya, tapi masih juga ditahannya. Lalu Orang Tua itu berkata lagi,

“sekarang jelaskan apa syaratnya supaya kamu tidak boleh melepaskan diri dan menghilang lagi!” “Benarkah orang-orang kampong ingin menyingkirkan aku dari kampong ini?” Tiba-tiba si Jangoi bicara. “Kamu budak yang sangat nakal, yang hilang sama sekali dari kampong ini!” ujar seorang penduduk dengan geram.

“Kalau kau tak mau member tahu syaratnya, tubuhmu akan kami bakar hiduphidup!” kata orang yang lainnya pula. Mendengar tubuhnya mau dibakar, si Jangoi ketakutan. “Jangan, jangan dibakar. Aku tidak akan mati, tapi akan sangat menderita …” Ujar si Jangoi ketakutan.

“Kalau begitu katakanlah syaratnya!” Ujar Orang Tua di kampong itu. “Baiklah! Jika orang-orang kampong sangat benci padaku, dan ingin melenyapkan aku, mudah saja. Syaratnya, pisahkan tubuhku menjadi tiga bahagian. Kepala, badan dan kaki.” Jelas Jangoi menerangkan.

Mendengar penjelasan dari si Jangoi, orang-orang kampong sangat terkejut. Terumanya si Orang Tua. Sungguhnya itu hanya ingin menakuti-nakuti. Tak akan tergamak atau sampai hati mereka untuk membakar si Jangoi hidup-hidup, apalagi harus memenggal tubuh si Jangoi menjadi tiga bahagian, kepala,badan serta kaki.

Bersambung Bhagian 6

0 Response to "Cerpen Kanak2 Ank2 Cerita Rakyat Melayu SI JANGOI Bhagian 5"

Post a Comment